Hari demi hari berlalu, Sherin masih saja menyendiri di dalam paviliun berukuran sedang sambil memainkan ponselnya. Hari ini semua orang terlihat sangat sibuk menyiapkan segala keperluan untuk pernikahan Adrian dan Sherin yang akan di langsungkan esok hari. Bagi banyak pasangan calon pengantin lainnya, hari ini harusnya menjadi hari yang paling bahagia serta hari yang sangat mendebarkan. Tapi berbeda bagi Sherin, kesedihan dan penyesalan menyergap kedalam jiwanya. Bahkan air mata gadis itu sudah tidak bisa lagi mengalir keluar, air matanya lebih memilih untuk jatuh kedalam, bersatu pada batinnya yang terasa sedih. Beberapa kali Rika terlihat mondar mandir ke paviliun hanya untuk mengecek keadaan Sherin, dan menyiapkan makanan untuknya. Karena sejak semalam Sherin menolak untuk makan dan