Flughafen Berlin, Jerman Enam belas jam bukan merupakan waktu singkat untuk menerima meski alas sepatu pantofel dari kulit berwarna coklat itu sudah berada di jalanan aspal sebuah bandara ternama di kota Berlin. Richard melepas kaca mata hitam untuk memperjelas pemandangan juga menatap wujud yang entah mulai terlihat indah di matanya, tentang tubuh mengenakan dress biru ketat sebatas paha dengan mantel putih itu berjalan bak model Amerika. Tapi saat ini persoalan bukan hanya mengenai itu namun nama Mike terus tertera di layar ponsel saat ia mulai menautkan jaringan, bukan memberikan jawaban melainkan Richard melempar ponselnya ke tong sampah. Sepanjang perjalanan Richard hanya diam karena ia rasa tak ada pembahasan yang penting meski berkali-kali ayahnya mengajak bicara, juga s