Sebatas melawan itu tidak akan mungkin, walau sebenar-benarnya mempertahankan hak tetapi ini sudah menjadi ketentuan dan takkan ada mampu yang bisa mengubah. Hanya waktu akan membuahkan hasil dari segala dilaluinya, Richard tahu seberapa besar yang telah ibunya dahulu korbankan demi selalu bersama. “Selamat,” Suara itu. Memang begitu menenangkan, di hari pertamanya mengenakan jas sebagai penerus utama Divano tidaklah mudah. tetapi Richard mencoba untuk itu, dia tersenyum ramah menyambut kedatangan Zhachza. Wajah itu sangat cantik, dengan balutan gaun abu dia sebenarnya ingin segera memeluknya. “Tidak perlu! Karena aku belum memberikan pengaruh apa-apa di perusahaan.” Ucap Richard melangkah maju, tetapi dia hanya melintasi Zhachza dan pergi meninggalkan ruangan.