Special Section - 4.1

2017 Words

     Sebuah kejutan melayang setelah sarapan, Richard berhasil membuat Intan mematung tidak percaya. "Kau suka 'kan?"      "Aku… Ya, sangat suka." Intan langsung mengalungkan kedua tangan di tengkuk Richard, juga tubuhnya dibawa ke atas sambil melekatkan bibirnya.      Dari kemesraan itu terlihat oleh Arkan di balik dinding, dia tersenyum senang melihat putrinya sangat bahagia. "Semoga ini akhir dari penderitaanmu, Nak. Maafin Ayah nggak bisa ajak kamu dulu jalan-jalan ke luar negeri begitu."      Arkan menyimpan sesal mendalam di hatinya dan pergi, dia sudah berbenah tetapi salah satu anak buah Richard melarang. "Aku ingin pergi sebentar saja."      "Maaf Tuan, Tuan Richard tidak mengizinkan Anda keluar sendiri tanpa pengawasan." ucap Willy menahan Arkan.      Dari penjelasan itu seb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD