Danni gelisah dan merasa bersalah karna saat ini mummy tercintanya ngambek dan gak mau bicara dengannya.
“Gue harus cari kemana lagi ni Si cengeng satu” umpat nya dalam diam. Ada satu tempat yang harus di samperinnya untuk mengetahui keberadaan Melly, “Om Bryan,! ya, Om Bryan papa nya Melly pasti tau di mana keberadaan Melly saat ini” Danni segera meluncur menuju ke kantor Bryan.
Siapa yang tidak mengenali Danni putra sulung dari pemilik Adam group. Setibanya Danni di depan meja receptionists tanpa banyak bicara langsung saja di hantar menuju ka ruangan Bryan. Setelah mengetuk pintu tiga kali Danni akhir nya dipersila kan masuk oleh Bryan.
“Den Danni” Bryan sedikit kaget karna tamu nya kali ini adalah di luar dugaan nya.
“Om, panggil Danni aja Om" pinta Danni sambil meneruskan langkahnya untuk menyalimi pria paruh baya yang sebaya dengan papanya itu. Jujur Danni sangat menghormati Bryan.
Setelah menduduk kan pantatnya di atas sofa di tengah ruangan berhadapan dengan Bryan, Danni menarik nafas dalam sebelum memulai bicara “ Om, Danni datang kemari mau minta tolong sama Om” ucap nya
“Apa yang bisa saya bantu Den?”
“Om, tolong panggil Danni aja Om. Danni ngerasa kayak orang asing kalo Om masih panggil Danni dengan embel Den”
“Apa yang bisa Om bantu?” Bryan menanya ulang soalan sebentar tadi
“Gini Om, Danni mau minta alamatnya Melly. Danni mau minta maaf sama dia dan mau ngajak Melly kembali lagi Ke Jakarta”
“Om gak bisa ngasih ke kamu alamat nya Melly karna Om udah janji sama Melly gak akan pernah bocorin dimana tempat tinggalnya dia.”
“Om, Danni mohon sama Om. Kali ini aja Om, bantuin Danni.” Pinta nya dengan wajah yang memelas.
“Melly anak Om, udah setahun Melly gak pernah pulang nemui Om sama istri Om. Seandai nya Melly tahu Om yang ngasih alamat nya ke kamu, Om takut Melly bakalan marah sama Om dan malah akan pergi lebih jauh lagi. Om gak mau itu terjadi. Om harap Danni mengerti keadaan Om.” Bryan memberi kan penjelasan yang cukup panjang agar Danni mengerti posisinya sekarang.
“Maafin Danni Om. Gara gara Danni Melly jadi pergi ninggalin Om sama tante. Danni janji bakal bawa pulang Melly secepatnya biar keluarga Om bisa bersatu kembali kayak dulu.” Ada penyesalan dari nada bicara nya.
“Om juga minta maaf karna gak bisa bantu kamu.”
“Gak pa pa Om. Danni mengerti kok. Kalo begitu Danni pamit dulu ya Om, maaf udah menyita waktu Om.”
“Ya udah, hati hati di jalan ya.”
Danni melangkah keluar dari ruangan Bryan dengan perasaan kecewa. Langkahnya sudah tidak lagi megah seperti tadi. Setelah masuk kembali ke dalam mobilnya, Danni mulai kepikiran Melly dan perlahan lahan memori lama muncul kembali di dalam ingatan nya.
FLASHBACK ON
Waktu rehat di kantin sekolah. Melly yang berpenampilan nerd sama kaca mata besar nya datang menghampiri Danni.
“Bang Danni! Mummy Aiyana minta Melly ngasih ini buat abang” Ucap nya sambil tersenyum lebar
“Ngapain nih si cupu sok deket-deket sama gue” Sengaja Danni berbicara dengan nada yang tinggi biar di dengerin sama semua orang.
“Melly Cuma mau ngasih ini doang kok” Terus meletak kan rantang makanan di depan Danni kemudian melangkah pergi dan bukan Melly nama nya kalo dia gak menangis sama usikan anak anak yang mengata kan diri nya tergila gila kan Danni. Padahal hakikatnya bukan seperti itu. Melly Cuma menyampai kan amanah dari ibunya buat Danni. Cuma itu.
Tiba waktu pulang sekolah, mata Danni melilau mencari keberadaan Melly di tengah lautan manusia di depan gerbang sekolah. Dan setelah menemuinya Danni langsung menarik tangan Melly buat menghindari teman temannya dan menuju ke area yang sunyi. “
“Melly! Kita perlu bicara sebentar.”
“Mau ngomong apa?” tanya Melly tanpa berani menatap wajah Danni
“Gue mau bilang sama Lo, gue itu gak suka lo sok akrab sama gue, gak usah manggil manggil gue abang karna lo bukan adik gue, lo itu Cuma anak pembantu Melly. Meski pun mummy sayang banget sama lo tapi tetap aja lo itu anak pembantu dan gak ada makna nya buat gue,” pedas sekali ucapan yang terbit dari bibir Danni.
“Melly ngerti kok. Melly sadar kalo Melly cuma anak pembantu”
“Nah, bagus kalo lo sadar.”
“Maaf, ini yang terakhir kalinya Melly muncul di depan Den Danni. Cuma satu Melly minta. Jangan hina pekerjaan mama Melly”
Dan semenjak kejadian itu Melly benar benar tidak pernah muncul lagi di depan Danni. Terakhir kali kabar yang Danni terima kalo Melly ternyata pindah sekolah untuk menghindari dirinya.
Setiap kali ada pesta atau acara keluarga. Melly selalu beralasan sakit demi menghindar berkunjung ke rumah Danni.
FLASHBACK OFF
“Ya Allah, ngapain ya mulut gue jahat banget sama Melly dulunya. Malah gue sempat ngehina pekerjaan nyokapnya dia. Kalo di pikir pikir Melly gak pernah bilang kalo dia suka sama gue. Cuma gue yang selalu punya negative thinking sama Melly.” Danni Cuma bisa ngomong sendiri dan menyesali segala perbuatannya dulu sam Melly.
Kali ini tekad nya sudah bulat buat mencari Melly bukan atas dasar desakan dari mummy nya, tapi Danni sendiri perlu minta maaf secara langsung sama Melly.
“Maafin gue Melly. Gue pasti akan nemu lo Mell” Ucap nya dan terus meluncur meninggal kan perkarangan kantor Bryan papanya Melly.
Langkah pertama yang perlu diambil nya adalah mencari informasi dari adek resenya. Danni menghenti kan mobilnya di tempat parkir di hadapan sebuah restoran cepat saji lalu mengeluar kan ponsel dari saku celananya. Danni stalk akun media sosial biru milik adeknya dan mencari kalo kalo adeknya berteman sama Melly tapi tetap juga gak ada, Akun sosmed berlogo kamera adeknya juga sempat di stalknya tapi hasilnya nihil.
“Si Melly gak mungkin kan gak punya akun sosmed. Apa harus di liat satu satu temannya Danisha, tapi temannya banyak banget lagi.” Danni seolah sudah hilang waras nya seharian ini ngomong sendiri terus.
Niat asalnya untuk mengisi perut jadi batal karna selera makannya hilang gara-gara usahanya tidak menunjukkan hasil yang positif.
Untuk bertanya ke temen-temennya yang lain Danni terlalu gengsi.yang ada nanti malah dirinya yang akan menjadi bahan ledekan utama karna mencari keberadaan Melly yang dulu mati-mati di hindarinya, malah sering kali di permalukannya di depan siswa siswi yang lain saat di sekolah. Seandainya waktu ada butang “REWIND” Danni pasti tidak akan mengulangi kesilapan yang sama lagi.
Sekarang pria itu muter muter tanpa arah tuju yang pasti. Besar harapan nya bisa menemukan Melly di antara orang orang yang berseliweran di trotoar.