Manda terus berkutik dengan komputernya namun tiba-tiba saja Topan menghampiri dirinya yang sedang sibuk bekerja. "Manda." "Ya, ada apa?" tanya Manda tanpa melihat ke arah Topan. "Apa kau marah terhadapku?" "Tidak sama sekali." "Lalu, kenapa kamu tidak melihat ke arahku jika kamu tidak marah?" "Aku hanya sedang sibuk dengan pekerjaanku, Topan." "Manda, aku tidak bermaksud menyalahkan kamu dengan kejadian tadi pagi. Kau tahu sendirikan, bahwa kamu juga yang ingin mengerjakannya?!" "Topan, aku sudah malas membahas itu lagi. Lupakan saja!" "Bagaimana bisa aku melupakannya begitu saja, Manda? Sedangkan perusahaan ini akan mengalami kerugian yang begitu besar!" Topan berpura-pura untuk mengkhawatirkan akan nasib perusahaan Brian padahal di dalam hatinya, ia sangat menginginkan perusaha