Menginginkannya Kembali

1010 Words
Sudah jam 3 subuh, terlihat kedua orang itu tidur dengan satu selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua yang tanpa sehelai pakain apapun karena tadi malam kedua orang itu, telah melakukan permainan panas yang sangat mengairah satu dengan yang lainnya. "Heum!" Tiba-tiba saja Manda mengeliat keenakan pagi ini, ternyata dirinya masih belum menyadari jika Brian sedang tidur bersamanya semalaman ini, bahkan Manda memeluk keenakan tubuh Brian. Brian yang merasakan pergerakan Manda, perlahan-lahan membuka matanya lalu ia melihat wajah cantik Manda dihadapannya yang sedang tertidur itu. "Sangat cantik," ucap Brian, lalu Brian menatap kedua belahan d**a Manda yang tanpa tertutup kain apapun, perlahan-lahan Brian mengerakan tangannya untuk memegang belahan kenyal tersebut, hasrat Brian semakin memuncak dan sudah tidak tahan lagi untuk menikmati kembali tubuh Manda sama seperti tadi malam. Sedangkan Manda merasa dirinya sedang bermimpi, sehingga tanpa sadar dirinya melengkuh kenikmatan sekarang, mendengar suara lengkuhan itu membuat si junior Brian seketika bangun bahkan sudah sangat mengeras. Dengan cepat Brian meremas kedua belahan yang sangat mengoda itu, Manda merasa ini bukan mimpi karena tubuhnya terasa ada yang menindihnya dan akhirnya Manda membuka matanya ia sangat terkejut ketika Brian ada dihadapannya, bahkan ia melihat Brian sudah menindih tubuhnya sambil meremas kedua buah dadanya. "Pak," ucap Manda dengan suara seraknya. "Aku menginginkannya lagi," bisik Brian yang langsung saja melumat kedua buah belahan kenyal itu, Manda hanya bisa menutup mulutnya saja menahan rasa nikmat yang di berikan Brian. Siapa yang tidak tahan dengan sentuhan yang Brian lakukan pada tubuhnya, bahkan Brian sangat lincah seperti sudah memiliki pengelaman untuk melakukan hal itu. "Emh." Lengkuhan Manda tiba-tiba saja keluar saat Brian sudah memasukan pusaka miliknya sudah sangat mengeras itu, ia ingin secepanya menyelesaikan permainan panas itu pagi ini karena Brian ingin secepatnya pulang sebelum tetangga Manda bangun. "Pak," ucap Manda yang sudah tidak tahan lagi merasakan dirinya yang sudah ingin mengeluarkan sesuatu dari miliknya, sedangkan Brian tentu saja tahu maksud Manda memanggilnya, sehingga Brian pun mempercepat gerakannya dan Manda semakin mengila merasakan miliknya sudah hampir ingin keluar itu, bahkan dirinya langsung mengambil bantal untuk menutup wajahnya supaya tidak melengkuh dengan nyaring. Semakin Brian mempercepat gerakannya, semakin kedua buah d**a Manda bergerak naik turun, sehingga Brian pun semakin mengila untuk mempercepat gerakannya. "Manda, milik mu benar-benar membuatku gila, sayang," bisik Brian sambil mengerakan pingulnya maju mundur. Brian pun akhirnya mengeluarkan sesuatu yang nikmat dari miliknya kedalam milik Manda, rasa lega itu benar-benar membuat Brian sangat kenikmatan sekarang, begitu juga dengan Manda dirinya benar-benar sangat puas ketika merasakan semburan cairan masuk kedalam miliknya, saking merasa sangat nikmatnya Manda dirinya sudah tidak mengingatnya lagi, bahwa itu akan menghancurkan hidupnya sendiri di masa depan nanti. "Aku pulang," ucap Brian sambil mengecup kening, bibir, pipi kiri dan kanan. Brian sangat tergesa-gesa memakai pakainnya untuk segera pulang karena ia tidak ingin tetangga Manda berbicara buruk tentang gadisnya itu. Tentu saja Brian sudah mengangap Manda adalah gadisnya yang selamanya akan menjadi miliknya karena Brian tidak akan pernah melakukan hal itu ketika dirinya tidak mencintai wanita itu. Selama bertemu dengan Manda di klub malam waktu itu, Brian sudah jatuh cinta pada pandang pertama dengan Manda, apa lagi setelah mengetahui Manda yang masih perawan tentu saja Brian tahu bahwa Manda adalah gadis yang baik-baik. "Dia langsung saja pergi setelah melakukan hal itu dengan ku!" gumam Manda yang sambil membersihkan tempat tidurnya yang terlihat sangat berantakan itu. "Sudah setengah 4 pagi, sebaiknya aku mandi saja," gumam Manda. "Gara-gara dia, tubuhku hampir remuk! Bahkan berjalan saja seperti orang sakit," gumam Manda. Bagaimana tidak, Brian semalaman ini melakukan permainan panas itu beberapa ronde, padahal Manda berusaha untuk menolaknya namun Brian tetap bersih kekeh untuk melakukannya lagi dan lagi, bahkan dirinya hanya tidur 3 jam saja malam tadi dan sekarang dirinya harus bekerja lagi pagi ini hingga sampai sore. Manda merasa tidak yakin dirinya bisa bekerja dengan baik hari ini karena sebelum mengalami seperti ini dirinya sudah mendapatkan masalah, padahal ia merasa sudah bekerja dengan sangat baik. "Si buaya itu, membuat kehidupan ku semakin sulit saja!" ucap Manda. "Buaya itu benar-benar membuatku kesal! Bahkan bekas ciumannya saja sampai seperti ini!" gumam Manda melihat ke arah buah dadanya yang terlihat putih dan besar itu. Sudah 15 menit waktunya Manda membersihkan dirinya di dalam kamar mandi, kini dirinya pun telah keluar memakai handuk yang panjang di atas lutut, bahkan buah dadanya pun tampak sangat membusung keluar saking kedua buah dadanya yang besar itu. "Sebaiknya aku tidur sebentar," gumam Manda karena kedua bola matanya benar-benar sangat ngantuk sekarang, ia berharap dirinya bisa bangun tepat waktu nantinya. Sedangkan disisi lain, terlihat laki-laki gagah dan tampan yang sudah memakai kemeja hitam yang lengannya ia lipatkan, sehingga otot-otot lenganya sangat terlihat seksi. "Sepertinya aku sudah terlihat tampan," ucap Brian, lalu Brian pun mengambil tas kantornya untuk segera berangkat ke kantor karena dirinya sudah tidak sabar lagi bertemu dengan Manda, padahal ia tidak tahu bahwa yang ia ingin temui itu sedang tidur di kosannya. Hari ini Brian terlihat sangat bersemangat dan itu semua berkat gadis cantik seperti Manda, sepertinya gadis itu telah berhasil membuat dirinya jatuh cinta kembali. Sudah 5 tahun ini Brian tidak pernah menyukai atau jatuh cinta lagi dengan wanita, sejak dirinya putus dengan wanita yang sangat ia cinta itu. Butuh 2 tahun Brian berusaha untuk melupakan mantan kekasihnya itu, kini telah berhasil. Bahkan untuk melihat mantan kekasihnya saja Brian sangat membencinya. Setelah sekian menit dari rumah, kini Brian telah tiba di kantornya namun ia melihat tidak ada satupun orang yang berada di kantornya. "Kenapa tidak ada orang sama sekali?" gumam Brian. "Awas mereka semua! Berani-beraninya mereka bekerja kesiangan!" gumam Brian Lagi. "Tapi kenapa semuanya serempak belum datang?" tanya Brian yang sedikit heran. Sehingga Brian langsung saja melihat jam di lengannya, Brian melotot tidak percaya bahwa jam kerja masih belum waktunya. "Kenapa aku bisa sebodoh ini!" kesal Brian dengan dirinya sendiri dan pada akhirnya Brian memilih untuk masuk saja ke ruang kerjanya dan menunggu semuanya datang, termasuk gadis pujaan hatinya itu. "Apa yang harus aku lakukan? Mesti harus menunggu 1 jam lebih lagi," gumam Brian sambil menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD