Semangatku

732 Words

"Wajah Mbak Lintang cerah sekali. Dari tadi senyum-senyum terus. Padahal lagi sakit," tanya Mbak Rahmi. Dia pulang untuk memastikan makan siangku. Hanya selisih beberapa menit dengan pulangnya Langit. "Masak, sih. Biasa saja," jawabku sambil menyeruput jus strawberry sampai tandas. Aku menatap kabinet berpintu cermin, menatap bayanganku yang ternyata benar. Senyuman terbayang di sana. Wajahku bersemburat merah, mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. Langit. Nama yang kembali memenuhi hati, bahkan di kepala ini hanya teringat sosoknya. Kami tadi saling bercerita. Dia menceritakan bagaimana kehidupannya sebelum disibukkan dengan pekerjaan. Benar cerita Pak Salim, dia dulu anak band. "Aku pegang bass, yah sesekali jadi vokalis," ucapnya sambil tertawa. "Aku hanya penikmat l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD