Fira terbangun dari tidurnya dan mendapati Brian tidak ada di brankar besarnya. "Brian," panggil Fira namun tidak ada jawaban. Fira kemudian memakai kerudungnya dan membuka pintu kamar rawat itu, tapi semua koridor terlihat sunyi. Saat Fira ingin keluar dia lalu mendengar suara pecahan kaca dari arah kamar mandi. "Brian?" Seru Fira lalu berlari kearah kamar mandi. Didalam kamar mandi, Brian bergetar menahan dingin tubuh dirinya. Perlahan dia menggapai gelas didekat washtafel lalu memecahkannya ke lantai keramik. Masih dengan posisi meringkuk dan tubuh bergetar, Brian mengambil pecahan kaca itu dia ingin menggoreskanny ke tangannya dan sret. Sayup dia mendengar teriakan Fira dan airmata wanita itu yang dapat dia lihat. "Brian!!!" Pekik Fira nyaring lalu dia menekan tombol darurat yang ad