Lingga menatapku yang lagi makan dan aku yang di tatap jelas merasa canggung bahkan merasa tidak bisa melanjutkan makananku lagi. Sendok aku letakkan di piring kemudian balas menatap Lingga, “Kamu liatin aku terus sebenernya kenapa sih, aku jadi gak nafsu makan nih.” omelku. Lingga tersenyum tipis lalu menggeleng, “Makan, gih.” katanya. “Gimana mau makan kalau kamu natap aku terus kayak mau nagih hutang!” sahutku. “Aku cuman gak nyangka aja kalau kamu ternyata juga suka sama aku, tapi kenapa kamu gak bilang duluan sih.” ucap Lingga. Aku membulatkan mata sambil menginjak kaki Lingga di bawah meja, “Aku ini cewek, jelas lah aku nahan diri supaya gak ngomong duluan, ego cewek kan tingginya selangit!” jawabku, Lingga mengangguk-anggukan kepala. “Terus apa kamu masih berharap sama Naren?