Pov Dewi Bell sekolah telah berbunyi dan semua siswa di kelasku sudah berhamburan ke luar seperti memenangkan sebuah peperangan tapi tidak dengan aku dan Lingga, kini kami berdua saling tatap seolah sedang adu pendang lewat sorot mata. Setelah cukup lama saling tatap dengan Lingga akhirnya aku memalingkan wajah lebih dulu. “Kamu kenapa sih bikin takut aja natapnya sampai kayak gitu.” “Kamu beneran mau keluar bareng sama Naren?” tanya Lingga mengintimidasi, aku mengangguk kemudian mengambil tas dan berjalan melewati Lingga, cowok itu menahan pergelangan tanganku membuatku menoleh lagi. “Aku gak akan ngapa-ngapain kok sama dia, sumpah deh.” jawabku mulai jengah sembari melepaskan tangan Lingga dan berjalan menuju keluar kelas, aku tidak mau jika aku berbicara lebih banyak hal dengan Li