Waktu telah menunjukkan pukul sembilan, aku dan Lingga belajar bareng setelah selesai melakukan hubungan panas beberapa saat lalu, Lingga terlihat begitu tenang seperti tidak pernah terjadi sesuatu. “Ada yang mau kamu omongin?” tanya Lingga tapi cowok itu masih sibuk menulis menyusun kata demi kata di atas kertas putih. “Kamu sengaja kan?” tuduhku, Lingga berhenti menulis kemudian menatapku. “Sengaja apanya?” tanya Dia balik. “Oh, mengenai adik kecil? Tenang aja aku gak selingkuh kok, adik kecil cuman punya kamu aja jadi kalau kamu pengen jangan ragu buat bilang, nanti aku samperin lagi deh kamu kayak tadi.” jawab Lingga seenak jidatnya, aku memukulkan pulpen ke kepala Lingga, cowok itu mengusap bekas pukulanku. “Tapi kamu suka ‘kan di samperin adik kecil.” goda Lingga yang semakin mem