Chapter 19

1318 Words

Angin malam terasa semakin dingin tapi yang lain masih sibuk dengan bernyanyi ria sesekali berceloteh sampai asik sendiri-sendiri, sesekali Dewi juga menimpali perkataan dalam pembicaraan namun semakin lama rasa dingin menusuk kulit, belum lagi baju yang Dewi gunakan tidak begitu tebal. Di lain itu Lingga yang hanya diam duduk di samping Shania sesekali melihat kearah Dewi yang juga sesekali tersenyum kearah Naren, perasaan Lingga bergejolak ingin marah namun ia lebih memilih untuk menahan emosi tersebut. “Lingga sebelum pulang nanti cari makan dulu yuk aku agak lapar nih.” ucap Shania. “Jalan sekarang aja gimana, soalnya nanti keburu kemaleman.” kata Lingga, Shania mengangguk antusias. Dewi menoleh kearah Lingga yang berdiri seperti siap akan pergi tapi sejenak Lingga juga melihat kea

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD