Kanaya tersenyum melihat raut wajah Max. Tanpa diduga Max menerima helm itu lalu memakainya. “Kalau pakai helm itu yang benar. Kalau sudah bunyi klik berarti helm sudah terpasang dengan aman,” kata Kanaya membantu Max mengenakan helm. Kanaya mengeluarkan motornya dari parkiran. Ia meminta Max duduk di belakang lalu memeluk pinggang. Namun, Max hanya duduk tanpa memeluk pinggangnya. Kanaya yang kesal pun melingkarkan tangan Max paksa. “Entar kalau jatuh jangan nangis, ya,” kata Kanaya karena Max kembali melepas tangannya. Motor mulai melaju pelan meninggalkan restaurant. Perlahan tangan Max melingkar di pinggang Kanaya membuat gadis itu tersenyum. Malu-malu tapi mau. “Kenapa lewat sini?” tanya Max saat melihat gedung apartemennya terlewat. “Memang apartemen lo di mana?” tanya Kan