Selama satu jam setengah Keyla mengendarai mobil dengan kecepatan normal, sedangkan Ara terlihat sangat tidak sabar untuk menemui suaminya dan memberitahukan bahwa mereka akan memiliki bayi. Tangannya masih enggan dijauhkan dari perutnya, ia masih setia mengelus perut yang menjadi sumber dari segala sumber kebahagiaanya. "Eh Ra, itu ponsel aku bunyi tolong kamu angkat." Pinta Keyla menunjuk ponselnya yang tergeletak pada dashboard mobil. Ara mengangkatnya dan mulai menanyakan siapa, ada perlu apa pada sang penelphone. "Ah iya, thanks for all your information Mis, i'm so happy to hear that ..." ucap Ara senang dan berterimakasih kemudian menutup sambungan telphonenya. "Siapa Ra?" "Itu Dokter yang tadi Key, tadi saking senengnya aku sampe gak nanya umur kandungan aku hehe ..." Jawab Ara