Perasaan yang Sesungguhnya

1624 Words

“Tapi kami butuh dua kamar,” ujarku pada reseptionis hotel. Saat ini kami sudah sampai di Jepara. Entah nasib buruk apa yang menimpaku karena pihak kantor lupa menyiapkan akomodasi untuk kami menginap.  Cukup sulit mencari penginapan dekat desa tenun yang akan kami kunjungi. “Maaf, sisa hanya satu kamar yang lain sudah penuh. Jika Nona mau, kami bisa menambahkan ekstra bed.” “Berapa lama kami harus menunggu agar kamarnya siap?” tanya Alex. “Secepatnya, dua puluh menit.” “Itu terlalu lama, kami ambil yang satu bed saja,” ujar Alex tiba-tiba. “Pak Alex, apa yang Anda katakan?” “Saya sudah capek karena gak sempat tidur di pesawat, berdebat dan menunggu mereka mengganti bed cukup lama. Aku ingin istirahat.” Aku tidak bisa membantah ucapannya, wajah Alex terlihat sangat lelah apalagi k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD