Gina mengerutkan keningnya begitu dia melihat satu notifikasi di salah satu aplikasi yang ada di ponselnya. IM_Sri "Siapa?" ujarnya pelan begitu melihat nama akun. "Bodo amatlah!" lanjutnya tanpa membuka pesan itu karena dia pikir, itu pasti akun akun yang mempromosikan suatu produk. Sementara orang yang mengirim pesan sudah mondar mandir seperti setrikaan menunggu pesannya di baca dan di balas. Tangannya bahkan masih belum di cuci dan bungkus nasi padangnya masih terpampang nyata di atas meja sofa di ruang tamu. "Baca dong, Pela!" ujarnya geram ke arah ponselnya. Bolak balik buka pesan yang di kirim tetap belum terbaca. Melda sampai geram pada ponselnya sendiri sampai sampai dia ingin mencampakkan ponselnya tapi urung karena teringat ponsel baru. "Kurang ajar, apa dia sengaja nggak