Bullying

1321 Words

Tristan berakhir mendaratkan torsonya di lengan sofa panjang berwarna cream di sudut ruangannya tersebut. Menatap dingin sang adik tiri yang berdiri kaku di balik pintu tinggi menjulang tersebut. "Ya. Nanti sepulang dari kampus, aku akan menemui madre. Hubungi Madre dan katakan jika aku sengaja mematikan handphone selama di kampus," seru Tristan akhirnya. Luca pun mengangguk cepat. Ia sedikit mencuri pandang ke arah pemilk hatinya yang kini hanya terlihat kepalanya saja di belakang Tristan. "Okay. Setelah ini aku akan menghubungi Madre. Dan … maaf sudah mengganggu quality time kalian berdua. Permisi." Luca buru-buru pergi meninggalkan ruangan Tristan. Wajahnya terlihat mengukir kekecewaan. Sang dosen menguar smirk kemenangannya. "Kamu pikir aku akan melepaskan Caterina? Tidak, Luc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD