Arum berhenti melangkah melihat papanya dan oma Putri berdiri di ujung koridor menunggu dokter memeriksa mamanya. Arum ingin kesana menghampiri mereka tapi Arum takut pada papanya. Pasti papanya marah karena menganggap Arum yang mendorong mamanya. Tak sengaja mata Arum terpaku pada mata oma Putri yang menatapnya begitu tajam. "Kenapa kamu disini?!" Lantang oma Putri penuh dengan kemarahan. Semua orang yang ada disekitar mereka langsung menoleh kearah Arum begitupun Edwin menatap Arum dari kejauhan. Meski berat Arum tetap melangkah mendekati mereka dengan pandangan menunduk tak ingin melihat mata papanya yang menatap Arum penuh dengan kekecewaan. "Aku mau liat mama jadi ak-" "Kamu mau melukai Kanaya lagi?!" Potong oma Putri membuat Arum menggeleng cepat "Aku nggak pernah lukai mama oma
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books