Dahi Raga terlihat berkerut sampai akhirnya kedua matanya yang sebelumya tertutup kini terbuka perlahan. Raga mencoba meraih kesadaran sepenuhnya kemudian melirik arloji yang melingkari tangan kirinya yang telah menunjukkan pukul 03.00 pagi. Hela nafas terdengar kala ia memijit pangkal hidungnya. Ia tak bisa tidur, punggungnya terasa pegal karena tidur dengan posisi bersandar dimana naka kecil itu masih berada dalam dekapannya. Dipandanginya wajah anak itu yang terlelap kemudian mengarah pandangannya pada Bian yang tidur di sofa. Tik … tik … tik … Bunyi denting detik jam dinding terdengar begitu jelas di telinga Raga. Rasanya ingin cepat pagi dan berharap orang tua anak itu datang. Tapi … bagaimana jika tak datang juga? Apa yang harus ia lakukan? Ia harus kembali lusa, apakah semua akan