Selama perjalanan kembali ke Villa, mereka berdua diam dengan pikirannya masing-masing. Diantara mereka masih enggan untuk membuka suara karena semua kata demi kata dan juga kalimat yang disampaikan oleh Ibu pemilik warung tersebut berhasil membuat mereka berkutat dengan pikiran yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Iffa hanya mampu menghela nafas panjang berkali-kali dan itu terdengar jelas di telinga Mas Tomi. Satu kata yang ada di dalam otaknya sekarang adalah PUSING, pusing harus berbuat apa dan bagaimana tetapi masih berusaha tenang selama mereka yang tak kasat mata tidak ada kontak fisik dengan peserta yang lain menurut Iffa itu masih aman. "Dik …." "Kenapa, Mas?" "Pusing enggak?" tanyanya terkekeh. "Banget. Gue bingung harus ngapain sekarang," balasnya tertawa. Mereka be