Atsa yang sedang sibuk membaca berkas-berkas pekerjaannya sontak mendongakkan kepalanya saat pintu ruang kerjanya di kantor diketuk. Tak lama kemudian, Abian Hadinata seperti biasa masuk kedalam ruangan dengan setelan jas kerja yang rapi sambil membawa Ipad miliknya. Abian diikuti oleh pelayan yang menyiapkan chamomile tea dan juga beberapa camilan untuk Atsa. “Good morning, Miss Atsa.” Sapa Abian dengan formal setelah mereka tinggal berdua di ruangan ini. Namun yang membedakan sapaan hari ini dengan hari-hari yang sebelumnya adalah senyum Abian yang lebih lebar dan lebih manis untuk Atsa, bahkan lebih manis dari yang sebelumnya. Padahal di hari-hari biasa, hari sebelum mereka saling mengungkapkan rasa satu sama lain, jarang ada senyuman di wajah Atsa dan hanya ada senyuman formalitas