Chapter 2. Arkana

1022 Words
Gio pun beralih duduk di dekat para cewe-cewe. Gio yang memang artis begitu saja bergabung dengan para cewe-cewe. "Misi ya aku duduk di sini ya?" pinta Gio dengan suaranya yang sexy. "I-iya di sini aja." kata cewe-cewe. Di antara cewe-cewe itu amat beruntung bisa bersebelahan dengan Gio. Gio pun mengajak mereka berkenalan terlebih dahulu. Gaya Gio yang khas langsung ke pada kebiasaannya yang hambel. Cowok tampan dan terlihat seksi dan s*****l memancarkan aura bagi yang melihatnya. Kebetulan sekali Gio duduk dekat mereka para ladies yang membuat mereka semangat. Cewek di sana langsung menyambar langsung Gio yang kebetulan di tengah-tengah mereka. "Kamu namanya siapa?" tanya cewek di sebelahnya. Bibir pinknya yang seksi dan s*****l mulai terbuka dan memperdengarkan suara cowoknya yang begitu cool. "Aku Gio, kamu siapa?" kata Gio. Mereka tersenyum-senyum ternyata Gio tak sombong bagi para cewe-cewek di sana. Begitu juga dengan Gio yang sangat manja pada cewe-cewe yang baru dikenalnya. Di mana ada cewe-cewe pasti Gio ingin ikut juga nimbrung bersama mereka. Kadang kebiasaan cewek yang suka bergosip menjadi sangat seru ditambah Gio ditengah mereka. Kadang mereka bergosip tentang fashion yang sedang in dan Gio juga suka malahan. Mereka pun bertambah klop saja. Cowok metropolitan ini begitu s*****l membuat para cewe betah dengannya. Lalu Ospek pun dimulai. Sudah jadi kebiasaan para Osis cewe jika Ospek mereka akan mencari sendiri siapa-siapa saja cowok cool yang enak dilihat mereka. Lalu cowok itu pasti langsung dipanggil kakak kelas untuk berkenalan dengannya. Pagi itu ka Marsha masuk ke kelasnya Gio untuk Ospek. Mereka pun disuruh baris di lapangan begitu juga dengan Gio. Namun Gio menjadi sorotan para Osis cewe yang kagum dengannya. Sambil mengecengi Gio yang imut berwajah mulus. "Kamu namanya siapa?" tanya ka Marsha pada Gio. "Saya Gio kak." jawab Gio yang juga merespons kakak Osis itu. Lalu para Osis cewe sibuk mendatangi Gio untuk berkenalan karena dirasa wajah Gio sangat cute bak melebihi bayi. Mereka pun malah asyik duduk-duduk di mimbar upacara yang sering digunakan jika ada kepsek yang ingin ceramah pada senin pagi. "Gio pindahan dari mana?" tanya osis itu. "Aku pindahan dari Bandung." jawab Gio. "Oo." kata kakak kelas. "Hmm pindah ke Jakarta sekarang tinggal di mana Gio?" tanya kakak kelas. "Aku pindah ke Jakarta soalnya sebelumnya buat karir aku di Jakarta gitulah kak." jawab Gio. Setelah Gio bercerita banyak, mereka pun tahu Gio itu adalah model yang pindah dari Bandung. Bertambah senangnya kakak kelas itu melihat Gio yang juga terbuka dengannya serta murah senyum. Biasanya anak baru itu sangat susah dikecengi. Namun berbeda dengan Gio pagi itu Gio dengan senang hati makan bersama kakak kelas sambil asyik mengobroli rutinitas sehari-hari Gio. Gio bahkan sangat welcome dengan cewe-cewe itu. Hingga cewe-cewe merasa nyaman karena dirinya tidak sok jual mahal menanggapi para Osis cewe. "Hmm mata kamu bagus deh ada birunya gitu? Itu asli apa pake kontak lens Gio. Kayaknya asli ya?" kata para kakak kelas. "Hmm masa sih, ini mata asli aku kan turunan Indo jadi agak biru gitu mataku, tapi kadang aku pake lens juga." tutur Gio sambil tersenyum dikerubuti para cewe-cewe. Gio begitu welcome membuat dirinya kian eksis diantara para kakak kelas. Hal itu membuatnya menjadi cepat terkenal di kalangan kelas 2 dan 3. Hari itu saja Gio sudah langsung akrab dengan para Osis berkat ketampanannya yang cute sekali. Hingga pada Ospek yang ke dua. Mereka mendatangi Gio di kelasnya untuk ngobrol lagi. Tak hanya itu kakak kelas yang lainnya juga turut ingin berkenalan walaupun mereka bukan dari kalanan Osis. "Hi Gio?" teriak girang para kakak kelas yang lain ingin melihat langsung Gio. Mereka pun langsung mengerubungi Gio dan diantara para cewe-cewek itu ada seorang kakak kelas yang melihat seorang cowok. Sementara tak hanya Gio di kelas itu yang menjadi incaran para Osis dan teman-temannya. Arka teman sekelasnya Gio ternyata tidak kalah cool nya dari Gio, cowok metropolitan yang satu ini memiliki sifat yang berubah-ubah tergantung moodnya. Namun Arka sedang tidak begitu good mod hari itu. Dirinya terlihat sedang agak arogan walaupun sesekali mengecengi cewe lainya di kelas satu namun dirinya begitu pemilih dalam mengecengi cewek ada kriteria khusus cewek-cewek idamannya contohnya dirinya harus cantik, manis, imut, berambut panjang, hidung mancung dan bersih putih. Arka yang sedang duduk di pojokan sambil tiduran sesekali melihat Gio yang sedang di kelilingi kakak kelas itu hanya menghela nafas melihat Gio. Namun dirinya yang sedang istirahat tidur-tiduran di meja dengan kepala menyender meja. Hari itu nampaknya Arka sedang mengistirahatkan dirinya. Lalu dari sela-sela pintu terlihat 2 orang cewek kakak kelas melihat Arka, ternyata sedari kemarin Arka sudah menjadi incaran mereka berdua. Dari depan pintu cewe itu beteriak, "Arka .... " teriak Naya dan Vira melihat Arka sedang tidur-tiduran di meja. Hal itu membuat Arka kaget dengan teriakan mereka. Arka langsung terbangunn dan teman-teman Osis Gio yang melihat Arka dipanggil oleh Naya dan Vira menengok ke arah Arka. Arka memiliki kepribadian yang sulit, susah-susah gampang. Arka terperangah pada Naya dan Vira ternyata dari kemarin Arka sudah di kejar-kejar oleh mereka berdua sewaktu di kantin melihat Arka dirinya langsung disenyumi oleh Naya dan Vira. "Arka hi?" sapa Naya dan Vira. Rupanya Arka sedang bad mod. Mod-mod tan itulah yang teihat di wajah Arka yang dingin tak tahu kenapa Arka suka seperti itu. Walaupun agak judes jiwa playboy Arka juga terlihat di beberapa cewe yang sering ia kecengi. Namun sekarang dirinya lagi agak malas menjawab panggilan kakak kelas itu. "Ck." kata Arka setelah melihat kakak kelas yang mengejarnya kemarin hingga dirinya lari dari kantin menuju kelas satu. "Hhaha. " para Osis yang sedang mengerubuti Gio pun tertawa melihat Arka yang memang cool terlihat bad mod di kejar kakak kelas 2. Arka langsung menunjukan sifat ke aroganannya tak tahu apa yang sedang terjadi pada Arka biasanya Arka sering mengecengi cewe tapi kini justru dirinya yang di kejar-kejar hingga kelimpungan membuatnya kewalahan. Arka dan Naya hanya disenyumi oleh para Osis yang juga turut menggodanya. "Itu Arka kan? Dia gimana kalo di kelas Gi? Hhaha." tanya ka Marsha pada Gio yang juga ingin mau tahu tentang anak-anak di kelasnya Gio. "Arka nggak suka cewe Gi?" tanya Osis lainnya. "Ah am masa sih? Ehm nggak tahu juga deh. Tanya aja deh sama Arkanya." jawab Gio yang juga baru mengenal Arka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD