Ambulance berhenti tepat depan ruang gawat darurat, petugas medis segera menyongsong pasien yang terdengar berteriak kesakitan.
Wanita berusia sekitar empat puluh enam tahun, dengan peluh bercucuran dan wajah pucat pasi, terus berteriak kesakitan, bahkan ketika sudah dipindahkan ke ranjang pasien, wanita itu masih terus berteriak.
Dr. Melani bergegas memeriksa pasien dengan sangat hati-hati.
"Apa yang ibu rasakan?" tanya Melani sambil meletakkan alat stetoskop ke d**a pasien.
"Perutku sakit bagai disayat-sayat pisau, dan hei apakah kau dokter?" pasien wanita ini meringis dan diujung kalimatnya dia bertanya dengan heran karena dokter yang menanganinya terlihat imut.
Melani hanya tersenyum dan menekan perut pasien dengan pelan.
"Apakah ini sakit?" tanyanya.
"Aduh...!" teriak pasien k
