Target

1018 Words

Dr. Melani tak memperhatikan tatapan tajam Fauzan terhadap asistennya. Dia lalu meminta Fauzan untuk.berbaring. "Maaf bisakah anda berbaring sebentar ?" Pinta Dr. Melani. Tanpa menunggu waktu lama, Fauzan segera membaringkan tubuhnya di ranjang. Jantungnya berdegup dengan kencang saat Dr. Melani mulai mengeluarkan stetoskopnya. "Maaf kancingnya bisa dibuka sedikit ?" Fauzan menatap dokter cantik ini tak berkedip, namun tak urung dia membuka kancing kemejanya. Dr. Melani melakukan tugasnya dengan baik, dekat jantung pasien terdengar sangat cepat membuat keningnya mengernyit. Detak jantung pasien sama cepatnya dengan detak jantungnya saat ini. Dia menatap milyarder tampan ini dengan cermat. "Anda terlihat sangat sehat, apa ada yang anda keluhkan ?" Fauzan melirik Roy yang terlihat se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD