bc

Between Revenge and Love

book_age16+
126
FOLLOW
1K
READ
revenge
possessive
dominant
goodgirl
CEO
boss
drama
sweet
bxg
city
like
intro-logo
Blurb

Segera datang

Kabar baik bagi pembaca My Introvert CEO akan ada cerita mengenai Leo dan Vania. Dimana mereka di pertemukan dalam sebuah tempat yang tak terduga.

Siapa yang tak kenal Leo Zang, pria muda bertalenta memiliki wajah dingin dan kepribadian misterius. Dia punya cara sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Cara lembut atau kasar, sudah  biasa padanya. Tapi satu hal yang tak bisa di atasi, yaitu cinta. 

Pertemuan Leo dengan gadis remaja di pemakaman membuat jantungnya berdebar untuk kedua kalinya setelah sepuluh tahun kepergian Vanya kekasihnya.  Dia bahkan meminta Ben untuk mencari berbagai informasi mengenai gadis itu. Dari datang ke universitas, sampai menunggu tanpa lelah dilakukan hanya untuk Vania. 

Kisah mereka pun terajut seiring berjalannya waktu. Vania yang awalnya tak menerima kehadiran Leo, mendadak hatinya terbuka melihat ketulusan dari pria itu. Sayangnya, dia mengetahui fakta mengejutkan, bahwa sebab dari malapetaka yang menghampiri keluarganya ada campur tangan dari keluarga Zang. 

“Haruskah aku tetap mencintaimu, atau membalas penderitaan yang telah keluargamu lakukan padaku?” ~Vania 

“Aku tak peduli jika suatu hari nanti, kau balas dendam kepadaku. Asal dirimu tahu, kau tetap milikku.” ~ Leo

chap-preview
Free preview
Pertemuan Berujung Takdir
Seorang gadis berjalan menelusuri bukit sambil membawa bunga tulip putih. Kicauan burung yang saling bersahutan menemani langkah kakinya. Dia terlihat biasa saja, dengan pakaian ala kadarnya, celana jeans dan kaos longgar. Rambutnya yang lurus panjang, ditambah anak poni yang menutupi dahinya. Terlihat jelas wajah mungil seperti boneka, ditambah kedua lesung pipi yang kentara menambah kecantikan alami. Bibir berwarna pink alami, sambil memakan permen lollipop dengan nikmat. Langkah kakinya terhenti, ketika melihat dua sosok yang asing baginya. Dengan cepat, dia membuang permennya dan berjalan tergesa-gesa, melewati seorang pria yang hendak berjalan. Terlihat bahwa dia terkejut ke arahnya, tapi gadis itu tak peduli. Dia terus berjalan hingga sampai tepat di belakang seorang pria berpakaian serba hitam. Sedangkan "Apa yang kau lakukan disini? Siapa kau?" tanya gadis itu dengan nada sedikit meninggi. Sumpah Leo tidak bisa berkata apapun lagi karena syok melihat gadis yang ada di depannya. "Vanya," gumamnya didengar oleh gadis itu. Beberapa kali mendengar nama bibinya membuat Vania kebal. Ingin marah tapi tak bisa. begitulah hidup. "Kita baru saja bertemu. Dan kau memanggilku dengan nama bibiku. Hey, aku bukan dia." Vania heran dengan pria di depannya. Namun jika dilihat, ia seperti pernah melihatnya. Wajahnya seketika berubah jadi jutek dengan pandangan mata kurang suka. Leo merasa ada yang salah dengan dirinya. Karena jantung yang merupakan poros kehidupan berdesir lagi untuk kedua kalinya. Hingga ia terbengonng. "Kau kerasukan! Oh astaga! Kenapa ada pria gila di sini?" Gadis itu menatap ke arah bunga lili yang ada di depan nisan milik Vanya. "Siapa kau sebenarnya?" Vania mulai ketakutan. Untuk itu ia berpikir melarikan diri. Sementara Leo merasa ada yang aneh dengan sikapnya, seolah seperti melihat hantu. "Siapa namamu?" tanya pria itu tak sabar. Melihat Vania terbesit keinginan untuk memiliki. "Nama tak penting. Pergilah dari sini! Kau tak diterima." Gadis itu mengibaskan tangan untuk mengusirnya. Meski kurang nyaman, ia berusaha untuk bertahaj. "Untuk apa aku harus pergi? Kau yang harus pergi." Leo menatap seolah ingin melihat Vania. "Kau!" geram gadis tersebut tertahan. "Vania!" teriak seseorang dari jauh dengan sangat keras, membuat Vania mengumpat lirih. Kenapa ia harus dibuntuti oleh pria menyebalkan seperti Arthur? "Bisakah kau menolongku?" tanya Vania dengan nada memohon.Tanpa pikir panjang lagi, gadis itu langsung memeluk pria asing itu dengan erat. Rasa takutnya hilang karena ada hal mendesak. Persetan dengan orang yang dipeluk. Yang penting bebas dulu dari Arthur. "Please, jangan dilepaskan. Tunggu sampai pria itu pergi." Pria itu diam membeku, bak patung hidup. Jantungnya yang kini pelan mendadak menjadi berdetak hebat. Benar adanya, ia memang sudah jatuh cinta pada gadis yang bernama Vania. Dan pria itu tak akan menampik rasa. "Kau sangat harum. Aku menyukainya," kata pria itu dengan jujur. Bola mata Vania melotot dengan lebar. Di saat seperti ini, pria yang dipeluknya memikirkan hal kotor. Sungguh m***m bukan? 'Tahanlah, Vania. Tunggu sampai Arthur benar-benar pergi,' batin Vania mengepalkan tangan dengan kuat. Pria itu pun tersenyum, menikmati segala kehangatan yang ada. Dia menatap tajam ke arah Arthur sampai pria tersebut lari terbirit-b***t karena ketakutan. Wajar saja, tatapan pria itu seperti tatapan hendak membunuh mangsanya. Dan tatapan itu mampu membuat semua orang merinding ketakutan. "Apakah dia sudah pergi?" tanya Vania dengan pelan. Gadis itu hendak melepaskan pelukannya, tapi di cegah oleh sang pria asing. "Sebentar lagi, tolong…, bisakah kau memelukku dengan erat?" Dia sangat rindu dengan kehangatan seperti sekarang, dan takut kalau kehangatan tersebut akan pergi. "Satu menit," kata Vania sambil mengambil nafas panjang. Setelah satu menit, tak kurang dan tak lebih, Vania melepas paksa pelukan itu. "Aku tak akan berterimakasih." Vania membuang muka dengan wajah merah merona, sungguh membuat darahnya kian berdesir. Aku harus mendapatkannya, batin pria itu tersenyum lembut ke arah Vania membuat gadis itu tersentak kaget, dan salah tingkah. Vania langsung berbalik arah dengan berlari kecil meninggalkan Leo sendirian di tengah makam. Pria itu terus menatap punggung Vania yang semakin menjauh seiring berjalannya waktu. "Terimakasih, kau sudah mempertemukan aku dengannya. Dia akan menjadi bagian dalam hidupku." Dia memasukkan tangannya ke dalam saku celana, lalu berjalan menjauh dari makam Vanya. Ia sangat bahagia, bisa mengenal cinta setelah sepuluh tahun. Dan kali ini, pria itu akan benar-benar berjuang mendapatkan hati dari gadis yang bernama Vania. Tak jauh dari tempatnya berjalan, bayangan putih yang tersenyum menatap kepergian pria itu,dan menghilang begitu saja. Dia berjalan menghampiri orang kepercayaannya yang sudah menunggu di depan mobil. “Ben, cari tahu siapa gadis itu?” “Tapi, Tuan Leo.” Sejujurnya, Ben ingin menolak pekerjaan ini. Ia tak mau sang tuan terlibat dengan wanita atau gadis manapun. Sudah cukup hanya satu orang, yaitu Vanya. “Lakukan perintahmu, jika kau ingin berada di sampingku.” Leo berjalan masuk ke dalam mobil dengan aura dingin. Leo Zang adalah pewaris dari Zang Company bergerak di berbagai bidang, termasuk real estate dan pertambangan. Nama keluarga mendunia. Sayap bisnis pria muda bertalenta itu sudah melebar jauh. Sebagai pria muda yang merajai dunia bisnis setelah Axel, dia dikenal dingin tak tersentuh. Pribadinya itu terbentuk setelah Vanya mengkianatinya. Namun, setelah dia kembali ke kota kelahirannya, sebuah fakta muncul, bahwa Vanya sang kekasih sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Sepuluh tahun, berjalan di dalam bayang-bayang Vanya yang sudah tiada membuat hatinya pilu. Sosok gadis itu begitu masuk ke dalam relung hatinya. Tak heran, kalau dia begitu tertarik dengan gadis yang hampiri mirip dnegan mendiang kekasihnya. Ben tahu, kalau Leo akan memintanya untuk mencari tahu perihal gadis yang ditemui di pemakaman. Pria tua itu tak bisa menolak, meski sudah mencoba. ‘Aku harap, gadis ini tak akan membawamu dalam kesulitan, Tuan.’ Batinnya merasa pilu sambil menatap sang taun melalui kaca depan mobil. Terlihat leo sangat bahagia, bersenandung ria karena bertemu dengan gadis yang bernama Vania. Ia menatap ke sepanjang jalan menikmati suasana jalan raya. “Aku akan mendapatkan mu. Karena kau milikku sedari dulu.” Wajahnya berseri, tersenyum begitu tampan. Ben sudah lama tak melihat wajah itu, sangat damai dan juga tenang. Aura yang terpancar pada tubuh Leo juga berbeda dari sebelumnya. “Kemana kita akan pergi, Ben?” tanya Leo memecah keheningan. “Ke hotel, Tuan.” Leo mengangkat tangannya. “Carikan aku rumah. Aku berencana tinggal lama di kota ini.” “Baik, saya akan menyiapkannya.” Ben langsung menghubungi seseorang untuk mencari rumah yang di maksud. Setelah kesepakatan terbentuk, dia berbalik arah kembali ke tempat semula. “Saya sudah mendapatkan rumah, tapi tidak terlalu bagus. Hanya untuk sementara. Berada di dekat pemakaman, dan universitas. Jika Anda tak keberatan, kita ke sana sekarang untuk melihat-lihat.” Leo diam, menimbang perkataan Ben. Hanya rumah sementara, tak bagus bukan masalah. “Ke sana saja dulu. Bagus atau tidaknya, aku yang menilai.” Ben mengangguk, melajukan mobilnya menuju ke rumah yang dimaksud. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah kediaman sederhana meskipun lantai dua, tapi tak terlalu mewah. Leo turun memandangi rumah itu sambil mengangguk-anggukan kepala. Baginya, rumah ini layak huni hanya untuk sementara. “Carikan aku apartemen yang luas. Untuk sementara, aku akan tinggal disini.” Pria itu mulai melangkahkan kakinya, samar-samar dia mendengar suara gadis yang sangat familiar. “Kau tahu, aku melihat pria aneh di pemakaman.” Suara gadis itu sangat lantang. “Mana ada pria aneh di siang hari, Van? Kau jangan mengada-ada.” Mendengar nama Vania, Leo langsung bersembunyi di balik tembok rumah baru miliknya. Dia menunjuk ke arah James supaya segera pergi, sontak pria tua itu langsung lari masuk mobil meninggalkan tempat itu. “Mobil siapa itu? kenapa dia menginjak gas begitu keras?” Kedua gadis keluar dari rumah dengan pandangan heran. Mereka saling pandang satu sama lain. “Dasar gila!” teriaknya bersamaan. Leo menatap salah satu gadis yang dikenalnya. Iya, dia bernama Vania, gadis yang ditemui saat pergi ke pemakaman tadi. Pria itu tersenyum penuh bahagia. Ternyata, tuhan berpihak padanya sebab takdir mereka. “Aku akan mendapatkan mu.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook