bc

Bad Mistake

book_age16+
1.6K
FOLLOW
6.5K
READ
love-triangle
second chance
arranged marriage
independent
CEO
drama
comedy
city
office/work place
chubby
like
intro-logo
Blurb

Edwin Darian Allan. Putra kedua George Arch dan Elena, adik dari Edward Darius Allan.

Pria berumur 26 tahun yang belum pernah sekalipun menjalin hubungan dengan seorang wanita. Kedua orangtua dan kakaknya sudah hampir putus asa dengan kesendiriannya. Yang tak terduga adalah, ia menyimpan rahasia kelam yang tidak diketahui oleh siapapun dibalik pribadinya yang menyenangkan.

Cover: Orisinal

Pembuat: Alicha Rahma

Gambar:

https://www.freepik.com/free-photo/silhouette-couple-sunset-background_7710538.htm#page=4&query=couple%20silhouette&position=9

chap-preview
Free preview
Prolog
"Hati manusia sedalam samudera, tidak ada yang bisa menebak seluruhnya. Termasuk pemiliknya sendiri" *******   "Edwin”, panggil Elena, wanita yang sudah tak muda namun tetap cantik tanpa kerutan di wajah memanggil putra keduanya, Edwin. "Yes, Mom", jawab Edwin seraya mendekat dan duduk disamping Elena. "Kapan kau mengajak seorang wanita ke rumah ini? Kau tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita?”, tanya Elena. Edwin Darian Allan, adik dari Edward Darius Allan. Pria berumur 26 tahun itu kini menempati jabatan di salah satu anak perusahaan Angkasa Corps. Ia adalah pribadi yang menyenangkan semua orang. Tak jarang para partner bisnis keluarga mereka menginginkan dirinya menjadi menantu, tetapi Edwin menolak secara halus. Ia telah berubah menjadi sosok yang sangat tampan, dengan wajah campurannya selalu berhasil membuat wanita bertekuk lutut padanya. Ditambah ia adalah pribadi yang ramah dengan siapa pun, ia dikenal pemimpin yang ramah dan berwibawa. Semua orang menyukainya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan meringis. "Ehm.. aku belum menemukan seseorang yang tepat, Mom”, jawab Edwin. "Tapi Mom rasa kau sudah dewasa dan sebaiknya kau mulai mencari wanita yang akan kau jadikan pendamping hidup dengan serius, sayang”, ujar Elena. "Dad setuju dengan Mom, kau sudah dewasa, Ed”, tambah George Arch. Suami Elena dan tentunya ayah dari Edwin. Pria blasteran yang ketampanannya tidak termakan oleh usia. "Sulit mencari wanita yang tepat, dad”, kilah Edwin. "Sulit, karena kau tidak niat menjalin hubungan dengan wanita yang mengantre di luar sana”, balas George. Edwin semakin menggaruk tengkuknya yang kini terasa sedikit sakit karena tidak gatal. "Tell me, son. Apa yang membuatmu sulit menerima seorang wanita?”, desak Elena. "Tidak ada Mom, aku hanya belum menemukan seseorang yang kuinginkan”, jawab Edwin "Kau tau, kadang Dad berpikir kau bukan pria normal, tapi setelah dipikir kembali hal itu sangat mustahil”, saut George. Edwin membelalakkan matanya. "Astaga, Dad. Aku normal, 1000% normal”, tegas Edwin. George terkekeh geli mendengar jawaban anaknya yang sangat panik. "Karena itu carilah calon pendampingmu, kau sudah 26 tahun, Dad dan Mom sudah ingin menimang cucu darimu”, ujar George. Edwin mendengus pelan, "kan sudah ada anak-anak kak Edward, dad. Cucu Dad dan Mommy sudah 4 orang”, elak Edwin. "Baru 4 orang”, ralat George pada ucapan Edwin. "Dad mau kak Edward punya anak lagi?”, tanya Edwin tak percaya. George menggeleng pelan. "Tidak, Dad ingin cucu darimu”, jawab George yang diiringi kekehan dari Elena. "Grandma! Grandpa!" George dan Elena menoleh dan tersenyum melihat cucu-cucu mereka berlari ke arah mereka. "Cucu Grandma tampan-tampan dan cantik-cantik sekali”, seru Elena seraya mengecup pipi Satria dan Aleyna, menyusul Sam dan Audrey, sepasang anak kembar putri ketiga dan putra keempat dari Edward dan Alleta. "Hai mom, Dad”, sapa Alleta yang datang beriringan dengan Edward, suaminya. "Hello honey, kau tampak semakin cantik saja”, jawab Elena. Alleta tersipu mendengar pujian dari mertuanya. Ia melihat Edwin sedang tersenyum manis menatapnya. "Hollaaa my handsome Ed!", seru Alleta seraya mengecup pipi adik ipar kesayangannya. "Hai kak”, jawab Ed. "Sepertinya sedang ada obrolan serius”, saut Edward setelah mengecup pipi kedua orang tuanya. Kini ia telah duduk di seberang orang tuanya seraya memangku Sam dan Audrey yang tengah memakan biskuit bayi mereka. Sedangkan Satria dan Aleyna memilih untuk bermain di taman belakang mansion kakek dan neneknya. "Ya, kami sedang menginterogasi Edwin, kenapa ia belum pernah sekalipun menjalin hubungan dengan seorang wanita”, jawab Elena. "Mom, please..",desah Edwin yang mulai lelah dengan pembicaraan yang menyudutkan dirinya. Alleta mengambil posisi disampingnya merangkul bahu Edwin dan mengusapnya lembut. "Bukankah teman-teman wanitamu banyak, Ed?", tanya Alleta. "Mereka hanya teman, kak”, jawab Edwin. "Lalu?”, tanya Edward. "Ya.. aku tidak menyukai mereka sama sekali, aku hanya berteman dengan mereka”, jelas Edwin. "Sudahlah mom, dad. Biarkan Ed mencari pilihannya sendiri, jika waktunya tiba pasti ia akan bertemu dengan wanita yang mampu membalikkan dunianya, iyakan sayang?”, jelas Edward seraya mengerling nakal kepada Alleta. Alleta tersipu dan menatap setengah mengancam pada Edward untuk tidak menggodanya di depan mertua dan adik iparnya. George dan Elena tergelak melihat interaksi suami istri di hadapannya. "Ya sudahlah, tapi ingat ya, Ed. Jangan lama-lama”, ucap George memperingati Edwin yang dijawab dengan anggukan kecil darinya. ***** Edwin Ed, mana kekasihmu? Ed, kenapa kau tak pernah terlihat berjalan dengan seorang wanita? Ed, kau itu tampan tapi kenapa sampai saat ini belum memiliki kekasih? Kau normal kan, Ed? Aarrgghh! Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku normal. Aku pria normal. Aku menyukai wanita. Apakah salah jika aku belum pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun di umurku yang sekarang? Aku menghela nafas dengan lelah, pekerjaan di hadapanku pun tidak kusentuh sejak sampai di kantor. Aku terlalu jenuh memikirkan semua pertanyaan menyebalkan itu. Kenapa setiap orang selalu bersikap menuntut, dulu ketika aku masih kuliah mereka semua bertanya pertanyaan yang sama padaku Kapan lulus? Dan sekarang, aku sudah memegang kendali di salah satu anak perusahaan Angkasa Corps, pertanyaan di lingkunganku berubah menjadi sangat menyebalkan. Terkadang manusia itu terlalu sok tau dengan kehidupan orang lain. Padahal, tidak ada yang mengetahui isi hati dan perasaan seseorang bahkan pemilik hati itu sendiri. Begitu pun aku. ***** Edwin menghela nafas yang tersirat akan beban. Ia membuka kunci laci meja kerjanya, ia mengambil sebuah bingkai foto seorang wanita cantik yang sangat ia kenal. Ia tersenyum sendu menatap wanita yang tersenyum ceria ke arahnya. Jari telunjuknya terulur membelai wajah wanita dalam foto tersebut. Begitu pun aku, aku pun tak tau apa yang terjadi pada hatiku. Perasaan gila yang bisa membuat semua orang memakiku ketika mengetahui fakta bahwa hampir seumur hidupku aku mencintai kakak iparku sendiri, batin Edwin. *****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.6K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
88.5K
bc

The crazy handsome

read
466.3K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
478.6K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
372.4K
bc

A Secret Proposal

read
377.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook