Aku mengalungkan tanganku ke leher Elang dan aku mencium bibir Elang, Elang tak kalah dia melumat bibirku penuh nafsu mencecap bibirku sampai menjelajahi seluruh gigiku, menghisap bahkan mengigit lidah dan bibirku. Aku ingin mencurahkan kerinduanku padanya malam ini. Elang memegang tengkukku untuk memperdalam ciuman kami, dan ruangan itu hanya terdengar deru suara nafas kami dan cecap bibir kami yang menyatu, kami sama-sama kehilangan nafas dan melepaskan ciuman. Kami tersenyum dan mengambil nafas sebentar, Elang menuntunku untuk keranjang. "Dari tadi kamu keluar dari kamar mandi kamu sudah menggodaku, bahkan lebih parahnya kamu memakai baju di depanku. Dan mengapa kamu memakai baju padahal sudah tau akhirnya akan bagaimana, kamu sangat senang sekali dihukum ternyata." A