Kekhawatiran seorang istri

218 Words

Jam menunjukkan pukul 20:24, sudah sangat malam Fero belum ada tanda-tanda kepulangannya. Mia terus mondar mandir di ruang tamu untuk menunggu kedatangannya sang suami. Istighfar selalu ia ucapkan agar dirinya mendapatkan ketenangan tapi tetap saja asumsi negatif terus bermunculan di kepalanya. Siapa yang tidak khawatir jika suaminya tak kunjung pulang, mengingat setelah siang tadi Fero sudah tidak menghubunginya lagi. “Astagfirullahaladzim, Mas dirimu dimana? Mengapa tidak menghubungi sama sekali. Aku khawatir mas,” Mia terus berujar sendiri. Kini suasananya telah berubah, dulu Fero sering pulang malam, bahkan sampai tidak pulang sama sekali. Tapi Mia hanya dapat menyimpan semua kegelisahannya hanya sendiri. Berbeda saat ini setiap kegelisahan selalu ia sampaikan kepada sang suami. Ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD