Kafka diam memandangi pintu besi yang tertutup dihadapannya. Ia baru saja bertemu dengan Emily dan pertemuannya dengan Emily barusan membuat Kafka sadar bahwa ia terlalu lama memendam dan sekarang ada saingan lain yang membuatnya terancam gagal mendapatkan hati Emily. Selama ini ia hanya jadi pengamat dan memendam perasaannya karena memang Emily tidak sendiri. Kafka bukan pria berengsek yang merusak hubungan orang lain karena saat itu Emily masih bersama dengan Lukman tapi kini Emily sudah sendiri. Kafka berpikir mungkin ini saatnya ia benar-benar melancarkan pendekatannya pada Emily secara serius. Emily sudah mengetahui perasaannya karena ia sudah beberapa kali mengungkapkannya namun setiap wanita membutuhkan bukti nyata, konsistensi dan sebuah usaha dan Kafka akan melakukannya kali ini.