"Disa, pekerjaan ini tidak membutuhkanmu untuk ke kantor setiap hari, kita atur saja waktunya. Satu minggu dua atau tiga kali sudah cukup. Aku tidak mau membuat Om Dika kehilangan masa masa awal bersamamu," Saga bicara sambil membaca apa yang sudah Arumi kerjakan. "Kamu juga bekerja dengan efisien dan cepat. Jadi rasa rasanya tidak akan membutuhkan waktu lama," Saga menerangkan. "Iya," Arumi tersenyum. "Hanya saja, jangan lupa, ponsel harus selalu siaga dan stand by ok?" Saga mengingatkan. "Iya," Arumi kembali tersenyum. "Sekarang sudah waktunya makan siang. Mau di sini? Atau mau ke luar? Nanti kita ajak Tama ketemu makan siang," tanya Saga. "A-aku mau yang kedua. Makan bareng kak Tama," Disa menjawabnya. Saga lalu menggodanya, "Padahal aku mau makan berdua saja denganmu."