Setelah selesai membereskan bekas kunjungan Guntur dan Wuri, Arumi mempersiapkan makan malam. Seperti biasa, ia menyajikan semuanya di meja makan. Arumi lalu teringat kalau belum memindahkan pakaiannya ke lemari kosong di kamar Ravi. Mumpung Ravi belum pulang dan mama ada di dalam kamarnya. Ia membawa semua pakaiannya di dalam sebuah tas jinjing dan bergerak masuk ke kamar suaminya. Arumi membuka pintu dan menatap sekeliling kamar suaminya yang rapi dan tidak banyak hiasan. Ia lalu duduk di samping tempat tidur dan merasakan empuknya kasur di kamar suaminya itu. Sepertinya enak tidur di kasur ini. Tapi... Aku rasanya tidak nyaman. Kamarku sebelumnya masih lebih enak. Arumi melamun. Tangannya secara otomatis membuka lemari dan membereskan pakaiannya di rak yang memang koson