"A-ku sungguh tak percaya.." Tama terduduk lemas di sofa. Saga berjalan mondar mandir di ruangan hotel itu. Dahinya berkerut. "Ini tak terduga! Ini di luar dugaan," Saga terus saja bicara sendiri sambil berjalan bulak balik seperti seterikaan. Saga melepas jasnya dan menggulung lengan kemejanya, "Tidak bisa dibiarkan, kalau begini aku butuh kopi!" Ia mendekat ke arah kitchenette yang terdapat di kamar hotel tersebut. Saga menyalakan coffee maker dan mengaturnya untuk membuat espresso beberapa shot sehingga membuatnya super pahit dan kental. "Ini seperti pepatah yang mengatakan untuk apa mencari cara mudah kalau ada cara sulit?" Saga mencoba melucu. Ia ingin menenangkan dirinya sendiri. Tama menoleh dan tersenyum. "Sudah! Banyak jalan menuju Roma. Kita mungkin tidak bisa memint