Chapter 5

656 Words
"Met pagi, My Babe Fabi," sapa gue. Memeluk Fabian dengan mesra, tapi berakhir dengan dorongan kuat dari empuhnya yang gue peluk. Yap, si Fabian dengan muka cueknya, melepas paksa pelukan gue dan mendorong gue jatuh menabrak meja. Lalu dia pun berjalan pergi duduk ke bangkunya. Mengabaikan begitu ajah keributan di sekitar kami. Gue langsung bangun, bukan gue namanya kalo jadi ciut Cuma karena dijudesin dikit. Cinta butuh usaha, biarpun cintanya palsu. "Lo bisa cuek ke gue seenaknya, tapi asal lo tahu! Gue gak bakal menyerah tentang lo! Lo bisa tonjok gue berkali-kali, tapi gue gak akan pernah menjauh dari lo," ucap gue ke Fabian, pas udah sampai di depan bangkunya. Doi masih dengan setia melihat ke arah samping, sambil pura-pura seolah gue gak ada. Gue mana duli, yang ada gue kayak ngomong sendiri di depan dia. Ngegombal nggak jelas sampai kelas dimulai, dan gue pun diusir balik ke bangku sendiri. *** Drrr ... drrr .... Bunyi bel tanda istirahat berbunyi. Dengan sigap gue langsung mengikuti Fabian, begitu lihat dia langsung keluar kelas begitu bel berbunyi. Gak peduli deh, dianggap penguntit atau apa. "Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Fabian ke gue dengan muka datar dan tatapan bencinya. Doi berbalik, pas sadar gue jalan di belakangnya. "Lo, kan pacar gue. Ga salah dong, kalo kita jalan bareng," jawab gue singkat sambil menatap lurus ke matanya. Gila! Dek-degan gue. Tatapannya tajam banget, bikin gue saling. Padahal udah jelas-jelas itu tatapan benci. Emang nih otak gue lagi error ajah. "Anjrit lo! Siapa yang pacar lo? Gak sudi gue!" Fabian kelihatan marah, muka memerah gitu. Dan gue masih ajah bebal, pura-pura gak sadar dibenci. "Elo lah!" Ngejawab dengan santai. Dan sebelum Fabian membalas, gue keburu sambung ucapan gue. "Kan udah gue bilang kemarin, My Babe Fabi. Lo itu pacar gue, karena gue cinta sama lo!" Ngomongnya dengan nada bicara genit sambil kedipin mata ke Fabian. Lempar tuh hati imajinasi bertebaran di mana-mana. Bruk! Satu tonjokan kembali mendarat di pipi gue yang cakep. "Mampus lo, jaga ucapan lo, kalo lo masih sayang dengan nyawa lo!" Fabian membentak gue, lalu doi pergi meninggalkan gue yang masih terkejut dengan tonjokannya. Emang entah kenapa gue malah senang, padahal baru dapat bogem mentah dari Fabian. Gue malah terkekeh sendiri senyum-senyum di lorong kelas yang rame. Gue senang ajah lihat muka marahnya, soalnya Satria dan anak-anak kelas gue ngasih tahu, kalo si Fabian itu poker face. Ya gak ada emosi gitu, tapi di hadapan gue tadi ... dia menunjukkan muka marah dan bentakan yang orang lain gak pernah lihat. Gue ngerasa spesiallah. Secara bisa membuatnya merespons gue. "Alex, lo gak apa-apa? Demi Tuhan Lex, muka lo kenapa? Dan kenapa juga orang-orang pada diam ajah lihatin lo gitu? Bisa bangun lo?" Berbagai pertanyaan datang dari Satria. Si monyet tiba-tiba ajah nogol, membantu gue berdiri dengan muka cemasnya. Menyadarkan gue dari lamunan gue tentang Fabian. Sontak gue pun langsung membalas, "Gak apa-apa, Nyet. Gue lagi senang nih! Yuk ke kantin gue traktir lo." Muka gue berseri-seri, senang penuh semangat. Dengan terheran-heran, Satria menyeret gue ke UKS. "Gak apa-apa gimana. Muka memar gitu lo malah senang! Gegar otak lo!" Curigaan nih anak. Ditraktir malah nolak. "Hehe ... Nggaklah, Nyet. Gue masih waras, lagi happy ajah. Nih luka gak ngefek kali." Gue ketawa-ketawa sendiri, pasrah aja diseret. Ngejawab dengan selownya. "Apanya gak ngefek! Kalo bokap lo lihat, bisa jadi sasaran kemarahan dia gue. Gak bisa jagain lo!" "Tenang ajah, Nyet. Bokap gue cuek kok, lo lupa gimana cara bokap dan abang gue mendidik gue? Lagian lo bukan baby sitter gue." Yap, keluarga gue agak 'berbeda' gitu ceritanya. Entah kenapa, mendidik anak kayak mendidik tentara. Gue mah udah kebal sama yang namanya luka, memar, sampai tekanan mental. "Tahu ah! Gue gak peduli! Lo harus batin itu muka!" Keputusan final Satria. Gue malas mau ngebantah karena pasti gak bakal ada abisnya. Jadi gue mengalah dan ikut kemauan si monyet. Pergi ke UKS buat pengobatan dikit, abis itu baru deh! Pergi makan ke kantin.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD