Keduanya lantas masuk ke dalam kamar rawat Devya yang mana wanita itu sedang membuat desain baju yang sudah lama sekali tidak ia buat. “Hi!” sapa Daren lalu duduk di samping Devya. Devya mengulas senyumnya. “Hi! Aku pikir kamu gak akan ke sini.” “Ya nggak lah. Aku gak bisa, kalau ada di sini tapi gak ketemu sama kamu.” Devya mengerucutkan bibirnya. “Aneh!” ucapnya pelan. “Gak aneh, Sayang. Itu beneran kok. Kecuali kalau aku harus lembur sampai pagi buta. Itu baru, gak bisa ketemu kamu.” “Terserah, Daren.” Devya lalu melanjutkan pekerjaannya lagi karena sudah lama sekali tangannya tidak membuat desain yang sudah menjadi bagian dari pekerjaannya. Daren menghela napasnya. “Sudah makan?” tanyanya kemudian. “Sudah. Makan siang. Sekarang masih kenyang, gak mau makan lagi.” “Mau camilan?