"Ambil darah saya, Dok! Saya ayahnya, pasti cocok," ujar Salman. "Golongan darah Anda apa?" tanya dokter itu. "Saya AB, dok." "Maaf, golongan darah Anda tidak cocok. Kalau ibunya?" "Saya A, Dok. Pasti cocok 'kan?" Dahi dokter itu mengernyit. "Tapi golongan darah anak Anda itu O. Kebetulan stok di rumah sakit ini kosong." "Bagaimana tidak cocok, Dok, kami ayah dan ibu kandungnya, jadi salah satu kami seharusnya cocok." "Tapi kenyataannya anak Anda golongan darahnya O, Pak. Kalau begitu, saya permisi dulu. Saya akan mencoba menghubungi bank darah siapa tahu bisa segera dikirim agar operasi bisa segera dilakukan." Tanpa menghiraukan persetujuan Salman dan yang lainnya, dokter itupun segera berlalu. Saat dokter tersebut pergi, Salman menoleh ke arah Siska yang sudah memucat. "Katakan