Jeremy menatap Amber yang sedang memakan makanannya dengan lahap, dan juga terpatri sebuah senyuman di bibir gadis itu, yang sangat jarang di lihat oleh Jeremy. Apalagi semenjak Amber menjadi tawanannya, ah … istrinya yang Jeremy maksud. Dan walaupun Jeremy tidak mengelak, kalau dirinya memperlakukan Amber seperti seorang tawanan, yang selalu diancam dan kadang disiksa olehnya. “Makannya pelan-pelan,” ucap Jeremy dan mengelap sudut bibir Amber menggunakan tangannya. Amber yang melihat itu semuanya, menahan napasnya dan menatap pada tatapan lembut Jeremy pada dirinya. Amber merasakan waktu seakan berhenti, hanya ada dirinya dan Jeremy dalam restoran ini. Dan Amber merasakan jantungnya kembali berdetak lebih kencang, dan merasakan sebuah