bc

killing me softly

book_age0+
4
FOLLOW
1K
READ
murder
dark
age gap
manipulative
aloof
drama
twisted
sweet
like
intro-logo
Blurb

Roan Anuradha diibaratkan pangeran berkuda hitam yang melompat langsung dari buku dongeng bergambar anak-anak. Karismanya tidak perlu dipertanyakan. Memilikinya sebagai kekasihmu adalah pengalaman yang tidak dapat ditukar dengan apa pun. Yuan Jiana mengetahui itu lebih baik dari siapa pun.

Hanya saja, ketika dihadapkan dengan kemungkinan yang disuguhkan sahabatnya sendiri, bahwa kenyataan tidaklah semanis dan semenyenangkan yang ada dalam bayangannya selama ini, apa yang akan Jiana perbuat?

Satu hal yang pasti, Jiana tidak pernah membayangkan hubungannya akan diwarnai merah pekat, dan, kejutan!

Apa? Pembunuhan? Tentu saja hubungannya akan diwarnai pembunuhan.

chap-preview
Free preview
PROLOG
Dara berambut merah tedas berkali-kali berdiri dari duduk. Lorong tempat ruangan di mana lelaki itu berada teramat lengang, dengan penerangan seadanya yang meneguhkan segala pemikiran buruk dari bercabang dalam kepala. Baru dua puluh menit bergulir, tetapi terasa seperti sudah berabad-abad lamanya. Roan… Barangkali ia berlebihan, namun sejak dulu menunggu tidak tercakup ke kolom keunggulan dalam surat riwayat hidup ‘lamaran kerja’ yang biasa ia ajukan pada tahap awal pendaftaran ke organisasi kepanitiaan. Tidak sabar, ia berjalan menuju pintu – niatan hendak mengetuk (atau menggedor, tergantung  bagaimana suasana hati mengendali sikapnya), namun keduluan oleh siapa pun di dalam ruangan. Pintu terbuka kasar walau tak sampai menjeblak. Seorang dokter paruh baya menyambutnya. “Maaf,” ia menaruh perhatian lebih pada betapa rapi helai per helai sang Dokter bergerombol pada ikat kudanya. “Apakah Anda sanak keluarga dari Tuan Anuradha?” Senyum manis terkulum pada bibir tipis walau tebir ketenangan mendidih. “Saya kekasihnya.” “Oh,” Keterkejutan yang tak perlu, pikirnya. “Maaf, boleh saya tahu nama Anda?” “Jiana.” Tentu ia takkan mau memberitahukan nama lengkap, atau informasi pribadi lain yang sekiranya akan merepotkan pada kesempatan mendatang—diminta oleh badan berwenang sekalipun. Bukan berarti ia punya sentimen negatif dengan badan berwenang. Pada intinya, itulah mengapa Jiana lekas beralih ke tanya mendesak. “Kondisinya seperti apa? Baik-baik sajakah?” Dokter wanita tersebut membiarkan masker menutupi setengah mulut; berkata-kata pada posisi berdirinya yang menghalangi jalan seakan itu ialah keputusan paling bijak bagi seseorang dengan profesi mulia nan terpandang macamnya. “Itu yang ingin saya diskusikan dengan Anda, Nona…?” Jiana pura-pura tak paham maksud terselubung sang Dokter. Ia hanya akan memberitahukan nama lengkap dalam keadaan mendesak. Jika keadaan mendesak. Jiana berpegang teguh pada keegoisannya. “Saya, —kami sama sekali tidak mengharapkan peristiwa semacam ini menimpa. Apalagi hari ini…” Dokter itu jelas kesal karena Jiana tak jua memberi nama panjangnya. Jelas sekali. Sepintas lalu dagu keriput sang Dokter berkelojot; suatu yang lantas ia perbaiki dengan sifat diri mengalah dan menawarkan Jiana kembali duduk (apabila mereka ingin berbincang di sini saja—yang tentu saja bukan tawaran pintar, Bu Dok.) atau ikut bersamanya ke ruang khusus. (Ruangannya? Boleh jadi.) Jiana agak kurang senang akan gagasan meninggalkan Roan sendiri. (Oke, tidak betul-betul sendiri, sehubungan ia sempat berjinjit sedikit guna melihat keadaan di dalam lewat jendela bening kecil dan menemukan sejumlah perawat muda bertampang profesional berjaga di sekeliling tempat tidur Roan.) “Pasien akan mendapat penjagaan ketat jika itu membuat Anda lebih baik, Nona.” Sang Dokter berkata lembut padanya, bertujuan menenangkan dengan cara se-keibuan-mungkin.   Kali ini ketidaksenangan Jiana mematok pada pemilihan kata Sang Dokter yang dirasanya tidak tepat. Pasien. Pasien apanya- kaubicara seolah-olah Roan lemah. “Lewat sini, Nona.” Ketika Sang Dokter berbelok ke koridor sempit yang Jiana (bahkan) tak sadari terdapat di sisi kiri kamar gawat darurat tempat Roan berbaring kini, rasanya seperti kilas bayang film-film horor bernuansa menegangkan yang terakhir ia tonton ikut serta terseret. Situasi ini mendukung, apalagi dinding berplester pecah di sudut sana…

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mr. Perfect vs Mrs. Lola

read
288.7K
bc

Billionaire's Baby

read
285.1K
bc

Mrs. Fashionable vs Mr. Farmer

read
435.5K
bc

Secret Marriage

read
947.5K
bc

Beautiful Bodyguard

read
224.4K
bc

Takdir Cinta

read
495.9K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
294.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook