18. Serangan di Pagi hari

1541 Words

                Aku tidak bisa tidur, hanya berguling ke sana dan kemari. Aku bahkan sempat olahraga malam agar semakin lelah, tetapi mata ini malah semakin awas terjaga. Nama Aiko terus saja muncul di otakku, tidak mau pergi barang sedetik pun.                 Aku ingat betul bagaimana ekspresi Mas Dilan yang terlihat janggal ketika melihat nama itu tertera di layar ponselnya. Dia bahkan tak segan merebut ponselnya dari tanganku, seolah ponselnya tidak boleh kusentuh lama-lama. Belum lagi, sejak dia masuk kamar, aku tak mendengar dia keluar lagi.                 Kali ini aku berhenti berguling, dan memilih untuk menatap kosong ke arah langit-langit kamar yang berwarna putih bersih. Aku tidak tahu kenapa nama Aiko begitu mengusikku. Pertanyaan seperti siapa dia, ada hubungan apa dia den

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD