Part 1

905 Words
Asal dia bahagia aku tak peduli akan luka ini, aku akan ikut bahagia. Kalau soal luka ini, seiring berjalannya waktu pun pasti akan sembuh ~Widya Arrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun, berapa lama pun, selama aku mencintainya Perjodohan ? Apa yang muncul dibenak kalian dengan kata itu ? Menikah tanpa cinta ? Yah mungkin itu yang dirasakan Helwa Dan Fajar Dua insan yang sama sama tak tau harus berbuat apa selain pasrah dengan perjodohan orang tuanya Mereka adalah Helwa Syakira Al Firdaus dan Fajar Aditya Hermansyah Mungkin bagi Helwa tak masalah karna ia sangat terjaga dari ikhwan Namun tidak bagi Fajar, ia punya wanita dimasalalunya yang ia janjikan untuk dinikahi Sekuat apapun Fajar menolak perjodohan ini, semuanya sia sia karna orang tuanya lebih kuat dan mengancam akan mencoret namanya dari keluarga Dua bulan sudah mereka menjalani pernikahan perjodohan ini Fajar memperlakukan Helwa dengan baik begitu pun sebaliknya Helwa sama sekali tak tau jika Fajar mempunyai wanita dari masalalu nya karna Fajar bersikap seolah ia lah wanita satu satunya Helwa adalah seorang Psikolog juga pemimpin salah satu majlis ilmu Sementara Fajar adalah seorang CEO perusahaan milik keluarganya Pagi ini Helwa sedang bersiap untuk mengunjungi majlis ilmunya Helwa memang terbiasa bercadar sejak remaja, dan Fajar pun tak melarangnya "Mas nanti aku mau berangkat ke majlis kaya biasa" ucap Helwa sembari membetulkan niqabnya "Terserah" jawab Fajar sambil meninggalkan rumahnya "Sabar hel" _______________________ "Mas, kapan kamu nikahin aku?” ucap seorang perempuan didepan lelaki "Kamu kan tau aku sudah beristri, sabar aku harus mencari waktu yang tepat" ujar si lelaki "Kan bisa siri dulu ntar aku tetap dirumah ibuku, ibu udah tau koq" “gak semudah itu mel, aku belum bisa membagi waktu untuk kalian” “tapi kamu udah janji sama aku mas, kan kamu bisa setiap Sabtu minggu ke rumah aku nanti hari biasa baru sama Helwa toh dia kerja juga, pokoknya aku gak mau tau yah mas, aku mau nikah sama kamu” Fajar memijat pangkal hidungnya sembari beristighfar menatap Melly yang semakin hari kelakuannya semakin kekanak kanakan, Fajar hanya bisa memutuskan yang ia harapkan kedepannya akan menjadi baik bukan hanya keburukan "Ya sudah besok kita nikah sirih dulu" "Yey Makasih mas Fajar" Yah lelaki itu adalah Fajar yang tak lain adalah suami Helwa Dan wanita itu adalah Melli, pacar Fajar yang sudah bersamanya 5 tahun Fajar memang menjanjikan menikahi Melli namun orang tuanya malah menikahkannya dengan Helwa Entah ia tak tau mengapa orang tuanya tak setuju dengan Melli padahal Melli juga wanita berjilbab. Yang ia tau Helwa adalah seorang Hafidzah dan Ustadzah Apa unggulnya ? Wanita yang menutup semuanya Bahkan 2 bulan ini ia belum pernah melihat rambut sang istri Lusa ia akan menikahi Kekasih yang ia idam idamkan dan langkah selanjutnya adalah menceraikan Helwa _________________________________ Helwa kini sedang memberikan Tausiah kepada beberapa muridnya Memang majelis yang ia pegang bukan majlis pusat melainkan Cabang Ia memegang majlis cabang setelah menikah karna ia harus pindah kota, dan dititipkan majlis itu padanya Tak banyak santrinya karna baru beberapa bulan berjalan Baru ada sekitar 40 orang Back to Helwa "Waktunya tanya jawab nggeh"ucap Helwa menutup kajiannya "Ummi bagaimana pandangan umi terhadap Poligami ?" Tanya seorang santri yang memang sudah menikah mungkin ini adalah curahan hati santri itu Helwa memang lebih suka dipanggil ummi dari pada Ustadzah karna menurutnya ia tak pantas dipanggil ustadzah mengingat ilmunya yang masih Faqir "MasyaAllah pertanyaan yang bagus karna kebetulan disini rata rata sudah menikah yah..."ucap Helwa menghela nafasnya sebentar "Baik, Poligami mungkin kata kata itu paling dibenci kaum akhwat yah, dimana kita harus berbagi suami kita terhadap wanita lain, namun dibalik itu Allah telah menyiapkan Surga untuk wanita yang ikhlas bila dia menerima madunya" ucap Helwa menekan kata Poligami "Lalu bagaimana dengan wanita yang kadang tidak terima dengan takdir poligami ummi" "Itu semua tergantung keikhlasan masing masing, seperti yang tadi saya ucapkan, wanita yang Ikhlas dimadu dan menerima dengan lapang d**a ia bebas memasuki surga dari pintu mana saja, tapi memang berat yah jika dimadu" ucap Helwa diakhiri kekehan "Iyalah ummi, orang tua udah dibagi sama adik masa suami mau di bagi lagi sama madu" celetuk salah satu santri "Saya pun tak munafik yah kalau dimadu ya pastinya sakit" ucap Helwa membuat semuanya tertawa. “Ada yg mau bertanya lagi ?” Tanya Helwa kembali “saya Ummi” ucap seseorang berkaca mata yg duduk di barisan nomor 4 “iyah silahkan” “Apakah Dosa wanita yang menolak Poligami mi ?” “Wanita wajib menerima syariat poligami dalam islam, wanita yang menolak poligami dalam islam termasuk melakukan perbuatan dosa bahkan jika wanita tersebut meminta cerai kepada suaminya padahal suaminya mampu untuk berlaku adil dan melaksanakan segala kewajibannya, wanita tersebut tetap mendapat dosa, karena adanya poligami juga bisa berujung dosa, dengan catatan suami memang mampu “Wanita mana saja yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan syariat maka haram baginya wangi surga”. (HR Tirmidzi)” jawab Helwa “Lalu apakah kita harus bersabar saja Ummi ? Tanpa ada perlawanan mi” tanya orang itu lagi “Sabar adalah kunci dari semua permasalahan, sabar bukan berarti pasrah yah, sabar dan Pasrah itu berbeda, Sabar dengan kita terus meminta jalan keluar kepada Allah, jika memang didunia ini mendapat ujian seperti ini maka Hadiah untuk wanita yg bersabar atas poligami adalah boleh masuk surga lewat pintu mana saja” jawab Helwa Setelah 30 menit sesi QnA Majlis Helwa akhiri dengan membaca Doa akhir Majlis. TBC BY Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD