Part 14

592 Words
Jika boleh memilih aku lebih ingin tak mengenalmu Dari pada harus kehilanganmu sekarang ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Usai makan malam Helwa duduk dimeja ruang tamu sembari membaca buku buku sejarah islami Semenjak hamil ia ingat pesan murobbinya untuk tidak memperbanyak menonton TV dan lebih banyak membaca buku buku islami dan mendengarkan murotal Fajar duduk disamping Helwa yang sedang serius membaca Ia tau Helwa akan marah jika diganggu, namun entah ia ingin sekali mengelus perut Helwa "Hel" "...." "Nyuekin suami dosa loh" ucap Fajar membuat Helwa menutup bukunya dengan kesal "Ada apa mas ?"ucap Helwa datar Fajar mendekat dan merengkuh Helwa dalam pelukannya tangan kirinya memeluk pinggang Helwa sementara tangan kanannya mengelus perut Helwa Entah ada getaran apa saat ia mengelus perut Helwa "Mas nyaman ngelus perut kamu Hel" Helwa hanya terdiam dalam pelukannya, sungguh ia pun nyaman dalam pelukan suaminya Tak lama Melly datang menghampiri mereka "Mas tidur yuk ngantuk" ucap Melly "Malam ini mas tidur dengan Helwa” ucap Fajar "Ih ngapain ngelus perut Helwa mulu sih, HELWA GAK HAMIL,YANG HAMIL AKU, AKU PENGIN DIMANJA SAMA KAMU!!" Bentak Melly mengambil tangan Fajar dari perut Helwa Braaakk Suara Helwa membanting bukunya dimeja membuat Melly dan Fajar tercengang "CUKUP DRAMANYA !! AKU CAPE !!" Bentak Helwa Sungguh ini kata kata yang baru Fajar dengar, ia melihat Guratan wajah kemarahan yang baru ia lihat di wajah Helwa Baru pertama kalinya Helwa marah semarah ini hingga membanting bukunya Mungkin ini yang dinamakan marahnya orang sabar Helwa merasa dadanya mulai sakit karna marah marah langsung lari ke dapur untuk ambil air dan meminum obatnya Setelah meminum obat dan hendak menaruh obat itu disaku Fajar terlebih dahulu mencekal tangannya "Obat apa itu Helwa ?" "Lepasiiin ini cuma vitamin aku” ucap Helwa melepaskan tangannya dari Fajar dan memasukkan obat itu kedalam sakunya "Kamu jujur sama aku, itu obat apa ? Kamu sakit apa ?" "Aku gapapa sekarang, URUS ISTRI MAS DAN ANAK MAS" teriak Helwa yang langsung lari ke kamarnya. "Ya Allah Maafin Helwa udah bentak suami Helwa, Helwa cape ya Allah" batin Helwa seraya terisak diatas ranjang _______________________________ Pagi harinya Helwa telah bersiap untuk berangkat praktik Ia melewatkan sarapan entah mood nya buruk hari ini, ia ingin segera ke ruang praktik berharap bisa menenangkan pikirannya "Hel mau berangkat ?" Tanya Fajar yang sudah siap dengan jas dan tasnya Helwa tak menjawab ia langsung pergi menggunakan mobilnya sendiri "Maafin mas Hel" gumam Fajar Sesampainya diruang praktik entah moodnya kembali membaik, apalagi saat menangani beberapa pasien yang jalan hidupnya lebih buruk darinya Rasa syukur itu timbul dalam hatinya Saat jam makan siang setelah sholat Dzuhur Helwa bersiap untuk membeli makanan karna ia lupa tidak membawa bekal "Assalamualaikum bu" ucap Anin "Waalaikumussalam eh mba Anin ada apa mba ?" "Ini ada titipan bu" ucap Anin menaruh kantong Kresek dimejanya "Dari siapa mba ?" "Gak tau sih mba dia gak nyebutin namanya cuma dia laki laki pake jas kaya kantoran terus bajunya biru deh kayaknya" ucap Anin duduk didepan meja Helwa "Mas Fajar" gumam Helwa "Makan yuk mba" ucap Helwa yang melihat Anin sudah membuka kotak bekalnya Helwa dan Anin memang lebih suka makan di ruangannya Saat membuka bungkusan itu ternyata pecel lele kesukaannya Saat dibuka kotak makan itu ada secarik kertas 'Selamat makan wanita Surgaku Bidadari Duniaku Makan yang banyak yah Biar sehat Ana ukhibukhi Fillah ya Zaujaty Fajar' Helwa hanya tersenyum melihat tulisan itu "Ciee senyum senyum bu Helwa" ucap Anin "Eh ada ada ajah kamu" ucap Helwa menyimpan tulisan itu dimejanya, lalu mulai menyuapkan nasi itu kedalam mulutnya dg lahap karna perutnya sudah mulai keroncongan TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD