Jika boleh memilih aku lebih ingin tak mengenalmu
Dari pada harus kehilanganmu sekarang
~WidyaArrahma~
☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆
Usai makan malam Helwa duduk dimeja ruang tamu sembari membaca buku buku sejarah islami
Semenjak hamil ia ingat pesan murobbinya untuk tidak memperbanyak menonton TV dan lebih banyak membaca buku buku islami dan mendengarkan murotal
Fajar duduk disamping Helwa yang sedang serius membaca
Ia tau Helwa akan marah jika diganggu, namun entah ia ingin sekali mengelus perut Helwa
"Hel"
"...."
"Nyuekin suami dosa loh" ucap Fajar membuat Helwa menutup bukunya dengan kesal
"Ada apa mas ?"ucap Helwa datar
Fajar mendekat dan merengkuh Helwa dalam pelukannya tangan kirinya memeluk pinggang Helwa sementara tangan kanannya mengelus perut Helwa
Entah ada getaran apa saat ia mengelus perut Helwa
"Mas nyaman ngelus perut kamu Hel"
Helwa hanya terdiam dalam pelukannya, sungguh ia pun nyaman dalam pelukan suaminya
Tak lama Melly datang menghampiri mereka
"Mas tidur yuk ngantuk" ucap Melly
"Malam ini mas tidur dengan Helwa” ucap Fajar
"Ih ngapain ngelus perut Helwa mulu sih, HELWA GAK HAMIL,YANG HAMIL AKU, AKU PENGIN DIMANJA SAMA KAMU!!" Bentak Melly mengambil tangan Fajar dari perut Helwa
Braaakk
Suara Helwa membanting bukunya dimeja membuat Melly dan Fajar tercengang
"CUKUP DRAMANYA !! AKU CAPE !!" Bentak Helwa
Sungguh ini kata kata yang baru Fajar dengar, ia melihat Guratan wajah kemarahan yang baru ia lihat di wajah Helwa
Baru pertama kalinya Helwa marah semarah ini hingga membanting bukunya
Mungkin ini yang dinamakan marahnya orang sabar
Helwa merasa dadanya mulai sakit karna marah marah langsung lari ke dapur untuk ambil air dan meminum obatnya
Setelah meminum obat dan hendak menaruh obat itu disaku Fajar terlebih dahulu mencekal tangannya
"Obat apa itu Helwa ?"
"Lepasiiin ini cuma vitamin aku” ucap Helwa melepaskan tangannya dari Fajar dan memasukkan obat itu kedalam sakunya
"Kamu jujur sama aku, itu obat apa ? Kamu sakit apa ?"
"Aku gapapa sekarang, URUS ISTRI MAS DAN ANAK MAS" teriak Helwa yang langsung lari ke kamarnya.
"Ya Allah Maafin Helwa udah bentak suami Helwa, Helwa cape ya Allah" batin Helwa seraya terisak diatas ranjang
_______________________________
Pagi harinya Helwa telah bersiap untuk berangkat praktik
Ia melewatkan sarapan entah mood nya buruk hari ini, ia ingin segera ke ruang praktik berharap bisa menenangkan pikirannya
"Hel mau berangkat ?" Tanya Fajar yang sudah siap dengan jas dan tasnya
Helwa tak menjawab ia langsung pergi menggunakan mobilnya sendiri
"Maafin mas Hel" gumam Fajar
Sesampainya diruang praktik entah moodnya kembali membaik, apalagi saat menangani beberapa pasien yang jalan hidupnya lebih buruk darinya
Rasa syukur itu timbul dalam hatinya
Saat jam makan siang setelah sholat Dzuhur Helwa bersiap untuk membeli makanan karna ia lupa tidak membawa bekal
"Assalamualaikum bu" ucap Anin
"Waalaikumussalam eh mba Anin ada apa mba ?"
"Ini ada titipan bu" ucap Anin menaruh kantong Kresek dimejanya
"Dari siapa mba ?"
"Gak tau sih mba dia gak nyebutin namanya cuma dia laki laki pake jas kaya kantoran terus bajunya biru deh kayaknya" ucap Anin duduk didepan meja Helwa
"Mas Fajar" gumam Helwa
"Makan yuk mba" ucap Helwa yang melihat Anin sudah membuka kotak bekalnya
Helwa dan Anin memang lebih suka makan di ruangannya
Saat membuka bungkusan itu ternyata pecel lele kesukaannya
Saat dibuka kotak makan itu ada secarik kertas
'Selamat makan wanita Surgaku
Bidadari Duniaku
Makan yang banyak yah
Biar sehat
Ana ukhibukhi Fillah ya Zaujaty
Fajar'
Helwa hanya tersenyum melihat tulisan itu
"Ciee senyum senyum bu Helwa" ucap Anin
"Eh ada ada ajah kamu" ucap Helwa menyimpan tulisan itu dimejanya, lalu mulai menyuapkan nasi itu kedalam mulutnya dg lahap karna perutnya sudah mulai keroncongan
TBC
By Widya Arrahma