Part 3

712 Words
Jangan Pernah menanam kebencian kepada seseorang. Karna kita tak akan pernah tau, kita akan bertemu dengan Allah dengan kondisi seperti apa. Dengan hati yang bersih atau penuh dendam ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Diamnya seorang wanita itu menggambarkan banyak hal dalam kehidupannya, bisa jadi dia marah, kecewa, sedih, bad mood, bahkan menahan air mata. Dan juga kebanyakan wanita diam itu sedang menyembunyikan amarahnya Agar tak meledak di depan umum dan mempermalukan diri nya sendiri Tepat pukul 09.00 saat Helwa akan menyiram tanaman, mobil berwarna Hitam memasuki pekarangan Rumahnya Helwa hati ini sengaja mengambil Cuti karna hatinya sedang tak baik baik saja Dari kemarin sepulang praktik ia hanya melamun Bahkan sekarang pun ia masih murung, tangannya menyiram tanaman namun pikirannya entah kemana Sampai ia tak sadar Fajar sudah dibelakangnya dan bersiap memeluknya dari belakang "Astaghfirullah" ucap Helwa saat merasakan ada tangan yang memeluk pinggangnya Saat menengok ke belakang ternyata Fajar sedang menenggelamkan wajahnya dilehernya "Kapan pulang mas ?" Ucap Helwa berusaha baik baik saja didepan Suaminya, ia ingin suaminya berkata sendiri Helwa berusaha melepas tangan suaminya namun Fajar malah mengeratkannya "Mas udah makan ?" Hanya dibalas gelengan "Mas ini diluar gaenak" ucap Helwa melepas tangga Fajar dan Fajar pun melepaskannya "Mas makan dulu yah aku siapin" ucap Helwa langsung masuk ke dalam karna matanya sudah mengembun Sebenarnya ia nyaman dalam pelukan Suaminya Namun ia kembali teringat Melly Mungkin kenyamanan itu pula yang dirasakan Melly Helwa menyiapkan makanan untuk suaminya, beberapa kali ia mengusap pipinya yang basah karna air mata. Fajar turun dengan senyuman manis untuk Helwa namun rasa kecewa Helwa membuat senyum manis itu menjadi panah yang menancap di hatinya "Silahkan mas" ucap Helwa berusaha tegar namun sesungguhnya ia rapuh Fajar memakan makanannya dengan lahap Sementara Helwa merasa kepalanya sangat pusing akhir akhir ini Ia memegang kepalanya sembari memijit pelipisnya "Kenapa Hel ?" Tanya Fajar "Gapapa mas, pengin istirahat ajah" ucap Helwa dengan senyuman "Eh pucat banget kamu Hel" "Gapapa mas, mas Helwa ke kamar dulu Gapapa ? Cape pengin rebahan" ucap Helwa "Ya udah nanti aku nyusul" .. Helwa menaiki tangga dengan rasa pusing yang MasyaAllah rasanya Saat memasuki kamar Ia merasa hidungnya basah, saat disentuh hidungnya terlihat cairan merah berada di jarinya "Ya Allah darah" ucap Helwa dengan Air mata mengalir tak henti Ia segera masuk ke kamar mandi yang membersihkan darah yang terus mengalir dari hidungnya Namun rasa pusingnya sungguh tak tertahan ia langsung merebahkan tubuhnya dikasur tanpa membuka cadarnya Ia menutup matanya karna pusing yang tak kunjung hilang Bukan tidur, ia langsung pingsan karna tak sanggup dengan rasa pusing itu Fajar yang memasuki kamar mengira Helwa tertidur pulas ia pun menyusul Helwa mengarungi mimpinya sambil mendekap erat Helwa membenamkan Helwa didadanya ___________________________________ Pukul 03.00 Helwa terbangun dan pusing itu sedikit Hilang Saat bangun ia terkejut saat ia berada dalam dekapan Fajar Dekapan yang ia rindukan selama 2 bulan pernikahan Namun ketika teringat bahwa suaminya bukan hanya miliknya air matanya kembali menetes Ia tak kuasa membayangkan dimana suaminya juga memeluk bahkan mencium kening lembut wanita lain Fajar terbangun karna mendengar isakan, saat ia membuka mata terlihat Helwa sedang menangis, matanya sembab dan hidungnya merah "Kenapa nangis?" Tanya Fajar membuat Helwa menghapus air matanya dan tersenyum "Gapapa mas, Helwa mau tahajud dulu" ucap Helwa bangkit dari tidurnya setelah mendapat anggukan dari Fajar Fajar duduk di tengah ranjang menunggu Helwa keluar, ia tak tau mengapa Helwa menangis sampai matanya sembab bahkan ada kantung mata disana Apa Helwa sudah tau ? Ah tidak mungkin ... Saat akan beranjak untuk ke kamar mandi tiba tiba hpnya berdering 'Melly' Nama itu tertera di layar Hp Ia segera mengangkatnya Assalamualaikum ada apa mel ? Waalaikumussalam mas, mas Lusa kesini yah aku kangen Ya Allah kamu tengah malam telfon mau ngomong itu Ga bisa paling minggu depan aku ke situ Oh ya udah liat ajah kalau lusa ga kesini Mungkin mas siap liat Melly dirawat karna Gak mau makan sebelum mas kesini Jangan keras kepala mel Kam...- Tuut. Tuuuut Sambungan terputus sepihak oleh Melly membuat Fajar bingung tanpa ia sadari bahwa Helwa sudah keluar dari kamar mandi sedang menahan isakan Saat Fajar membalik badan terlihat Helwa sedang menunduk "Hel" ucap Fajar berusaha mendekat "Maaf mas Helwa sudah wudlu mau Sholat" "Tunggu aku" ucap Fajar dibalas anggukan Helwa Fajar yakin Helwa tak mendengar yang ia ucapkan . TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD