Seminggu kemudian Helwa kini sedang diteras belakang depan kolam renang menikmati nasi kuning bikinan bi Inah Sesekali ia mengelus perutnya yang mulai membuncit walau belum terlalu kelihatan Tak lama Melly datang dari dalam, kondisinya sudah mulai membaik "Hel" "Eh kamu mel, sini duduk" "To the poin ajah deh, aku mau rumah ini dibagi dua yah karna aku juga istrinya mas Fajar" "Kalau masalah itu aku udah ngomong mas Fajar, tapi ini rumah pemberian dari ayah Herman jadi semua keputusan ada di beliau" "Kamu egois Hel” ucap Melly maju menuju bibir kolam renang Helwa mendekati Melly "Kalau aku egois gak mungkin aku izinin kamu tinggal disini" Plak Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Helwa "Kenapa kamu nampar aku ?!" Ucap Helwa dengan nada tinggi sambil memegang pipinya yang me