Part 11

590 Words
Selembut apapun caranya berpamitan, tetap saja Perpisahan terasa menyakitkan ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Usai makan Helwa ingin masuk ke kamarnya karna entah badannya masih lemas "Koq masuk kamar tamu Hel ?" Tanya Ratna "Jangan bilang kamar utama ditiduri oleh wanita ini" sambung Ratna melirik sinis kearah Melly "Gapapa bu, Helwa males naik turun tangga" ucap Helwa lembut "Bu kenapa masih gak nrima Melly, Melly lagi mengandung cucu ibu” ucap Melly mulai terisak "Cucu ? Cucu saya hanya dilahirkan oleh Helwa, dalam keluarga saya gak ada yang namanya Poligami, jika ada yang Poligami maka istri kedua tak akan pernah dianggap, FAHAM!" ucap Ratna menekan kata terakhir Helwa mengelus lengan Ratna takut darah tingginya kumat "Bu udah nanti darah tinggi ibu kambuh, ibu temenin Helwa ke belakang yuk petik Jambu biji” ucap Helwa entah kenapa ingin sekali jambu biji "Katanya mau istirahat Hel” ucap Fajar "Gapapa mas nanti saja, Helwa pengin jambu biji, mau kan bu ?" Tanya Helwa "Apa sih yang enggak buat mantu ibu" ucap Ratna merangkul Helwa "Ayo ayah petikkan, siapa tau Helwa ngidam" ucap Herman dibalas senyuman Helwa Ratna pun mengajak Helwa ke taman belakang yang banyak ditumbuhi buat seperti Jambu biji, Mangga, Apel dan Alpukat Dengan sigap Herman memetikan beberapa buah jambu biji untuk Helwa "Nih, dicuci dulu yah Hel” ucap Herman memberikan 5 buah jambu Biji "Banyak banget yah hehehe" ucap Helwa "Sini ibu cuciin" "Helwa ajah bu" "Udah sini Ibu ajah sekalian ibu bikinin Kopi late,kamu duduk yah, ayah yang pengin diomongin sama kamu katanya” ucap Ibu membawa masuk jambu biji merah itu Helwa pun duduk diteras beralaskan karpet tebal disusul Ayah "Hel apa kamu sudah ikhlas dengan semua ini ?" "Gak ada wanita yang ikhlas dimadu yah begitu pun Helwa, tapi mau gimana lagi, takutnya jika dilarang maka akan timbul sesuatu yang tidak diinginkan" "Apa Fajar memperlakukanmu dengan baik" "Sangat baik koq yah" "Kamu jangan menutupi kesalahan suamimu Helwa" "Mas Fajar memang baik koq yah, oh ya yah, menantu ayah kan dua, jadi rumah ini dibagi menjadi dua saja" "Gak menantu ayah cuma kamu, rumah ini pun punya kamu, kalau Fajar ingin memilih Melly ya dia harus keluar dari rumah ini karna ini punya kamu" "Tapi yah Kasian Melly sama mas Fajar yah" "Jangan kasihani mereka kalau kamu gak ngasihani diri sendiri" Tanpa mereka sadari Fajar mendengarkan semuanya dibalik pintu Ia merasa bersalah pada Helwa, Helwa menutupi semuanya dari orang tuanya Tak lama ibu keluar membawa makanan dan kopi Late "Nih Hel dimakan" ucap Ibu memberikan sepiring Buah jambu yang sudah dipotong potong "Makasih ya Bu maaf udah ngrepotin" "Kamu kaya sama siapa, ini ibu kamu Hel” ucap ibu terkekeh Hari ini libur jadi Helwa memilih berkumpul dirumah bersama mertuanya Sementara Melly sedang asyik dengan Hpnya di Kamar Fajar pun ikut kebelakang bersama Ibu dan Ayah nya, namun ia merasa canggung karna Kedua orang tua nya hanya mengajak bicara Helwa saja, seakan mereka hanya ber 3 dan dia menjadi patung. “Bisa bisa nya orang gk bersyukur punya istri baik” ucap Bu Ratna menyindir Fajar yg duduk dibelakang nya “biasalah bu, banyak duit, jadi merasa sanggup nafkahi 2 istri” jawab pak Herman “Ayah banyak duit tapi gak nikah lagi tuh” “Ayah kan gk serakah, Ayah setia sama Ibu yg nemenin Ayah dari Nol” Helwa merasa tak enak hati melihat wajah suaminya yg murung karna disindir orang tuanya, walaupun sindiran itu benar tetap saja Helwa merasa Fajar gak perlu diperlakukan demikian Duh Helwa hati mu terbuat dari apa ? -Author TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD