“Apakah hangat juga berarti nyaman, Arata?” Mila ♫ ♫ ♫ “Sebelum itu, jawab aku, kamu sakit apa?” “Aku cuma kelelahan,” jawab Altha cepat. Melihat gestur enggak bicaranya Altha, Mahiro tak lagi melanjutkan tanya. Setelah perjalanan sunyi yang sekitar lima belas menit, Mahiro pun menepikan mobil di depan rumah Altha, masih belum ada yang turun dari mobil. Suasana tegang. Sampai Mila mengambil inisiatif lebih dulu dengan berkata, “Kita bicarakan lagi besok, ya, Mario? Aku sudah sangat mengantuk. Karena ayah dan ibu tahunya aku dan Arata menginap di rumah Atlan, jadi malam ini kami di sini.” “Kamu nggak bisa mengantuk, Mil,” jawab Mahiro dengan nada datar. “Baiklah, kita akan membahas ini besok saat aku menjemput kalian lagi.” Mila tersenyum senang, dia menarik lengan Arata dan