♫ ♫

1374 Words

“Nah, bagaimana aku mengalahkan si mata empat ini?” “Ma-maafkan saya,” kata si pelayan, yang baru disadari Arata keberadaannya. Arata menaikkan bingkai kacamatanya, iris itu menatap tajam lelaki berpakaian hitam-putih di depannya. “Aku akan mengadukanmu kepada manajer di restoran ini.” Pelayan itu berlutut di depan Arata, mengundang perhatian penikmat masakan yang ada di sana. “Saya mohon, jangan lakukan itu. Saya bisa dipecat. Ini hari pertama saya bekerja. Saya masih gugup dengan banyaknya pelanggan yang masuk restoran, jadi melakukan kesalahan kecil itu.” Kesal, Arata berdiri, mengepalkan kedua tangan di sisi badan, seperti menahan amarah. “Kesalah kecil? Itu bukan kesalahan kecil! Jika tangannya sampai melepuh lebih parah dari yang tadi, aku akan─” “Sudahlah, Ar,” kata Altha, dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD