Chapter 12

1152 Words

Suara adzan subuh membangunkan Arini. Kedua netranya meneliti dimana dirinya berada saat ini. Kalau tidak salah, ia terakhir berada dibawah meja kerja milik Devan. Lalu bagaimana sekarang bisa tidur di atas ranjang ? apa Devan yang memindahkannya ? mengingat semua itu, membuat Arini cepat bangun dari posisi berbaring. Si pemilik kamar tidak ada, lalu kemana dia ? batin Arini siap siaga takut jika tiba-tiba diterkam. Cklek ! Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Devan yang hanya mengenakan handuk. Rambut basah dan tubuh atletis membuat Arini berulangkali menelan saliva. Aalagi Devn sedang menyugar rambut basahnya. Ughh ... Sexy, batin Arini menilai. "Au ... saya balik ke kamar dulu," ucap Arini lalu melompat dari atas ranjang dan segera berlari menuju pintu keluar. Ya ....dia harus c

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD