"Ada apa, Tuan?" Jovanka mengerjap bingung dengan sikap Luka. Baru saja Luka menginginkan kepergiannya dari rumah, tetapi sekarang ia terlihat melindungi dirinya. Luka bahkan merentangkan tangannya di depan Jovanka seolah ingin menghalangi siapa pun yang datang untuk melihatnya. Sayang, Jovanka bukan gadis yang akan bersembunyi di belakang pria seperti itu. Ia pun melongokkan kepalanya ke kiri bertepatan dengan saat Devon melangkah masuk ke ruang tamu. "Tuan Luka!" teriak Devon. "Tuan Luka! Anda baik-baik sa—" "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jovanka memotong ucapan Devon. Ia keluar dari belakang punggung Luka lalu menyambut kedatangan Devon. Ia langsung melotot pada Devon yang datang dengan jaket dan celana pasien rumah sakit. Sama seperti Jovanka yang kaget, Devon pun demikian.