"Ganti bajumu. Waktumu dua menit !" Diancam dengan pisau yang mengarahnya ke leher adalah hal baru dalam hidupku. Daripada mati konyol, aku tak punya pilihan lain selain menurutinya. Orang mencurigakan, dengan pakaian serba hitam, kacamata hitam dan topi hitam ini sama sekali tidak kukenali. Aku semakin tegang saat dia terus menodongkan pisau dan memastikan diriku tidak berbuat macam-macam apalagi kabur. Bahkan, aku disuruh untuk berganti di kamar mandi dengan dirinya yang ikut masuk pula. Kurasa selain memiliki otak kriminal, dirinya juga memiliki otak yang m***m. Setelah aku melepaskan seluruh pakaian luarku dia menyodorkan sebuah kemeja kotak-kota kebesaran dengan celana trainning. "Style terkini. Selera yang bagus tuan penculik" aku selesai berganti, dan mengomentari pakaian lusuh y