Sudah hampir tiga jam aku hanya duduk mematung di sebelah kasur Vhyung tanpa melakukan apapun. Menghabiskan waktu cukup lama untuk memandangi wajah suamiku. Sedikit terharu karena merasakan ada sesuatu yang menutupi tubuhku yang awalnya menggigil. Vhyung menyelimutiku ? demi apapun, tindakannya terlalu manis dan membuatku sesaat berhalusinasi jika dia sama dengan para pria diluar sana. Tapi kemudian, semuanya tersapu bagai debu. Tidak boleh ada harapan, sebab aku berada disisinya hanya karena uang.
"Kau itu bisa bikin salah paham hey.. suamiku sayang~" lamat aku tertawa. Sudah berapa lama aku tak bisa tertawa dan tersenyum dengan cara yang alami ? Sejak perceraiannya ? tidak. Lebih lama dari itu. Tepatnya ketika Renji memutuskan untuk bekerja diluar kota. Pria itu sudah merenggut seluruh
